POLMAN RADAR SULBAR — Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan beras kategori Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sangat tinggi. Hal itu terlihat saat Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Polewali Mandar menyalurkan beras SPHP ke 22 Rumah Pangan Kita (RPK), Senin 28 Juli.
Setiap RPK dijatah maksimal 2 ton pengambilan beras SPHP. Pantauan salah satu RPK di Pasar Sentral Pekkabata, Senin 28 Juli. Ketika truk pengakut beras SPHP tiba di toko RPK Sentral Beras langsung diserbu pembeli.
Bulog Polman mulai menyalurkan beras SPHP ini untuk meredam gejolak kenaikan harga pangan di tengah masyarakat. Untuk harga beras SPHP tersebut dibanderol dengan harga Rp62.000 untuk kemasan 5 kg.
Salah satu pembeli, Fatmawati (50), mengatakan sengaja datang ke pasar Sentral untuk membeli beras SPHP karena mendapat informasi beras tersebut sudah dijual. Karena beberapa bulan ini beras SPHP hilang dari pasaran menyusul naiknya harga beras.
Ia mengaku membeli beras SPHP karena harganya jauh lebih rendah dibandingkan beras medium merek lain di pedagang eceran. Harga beras saat ini mencapai Rp 16 ribu per kilogram. Sementara beras SPHP hanya dijual Rp 12.400 per kilogram atau Rp 62.000 per zak isi 5 kilogram.
”Dulu belinya beras premium untuk kebutuhan usaha nasi kuning. Namun, saat ini harga beras itu sudah tembus Rp 400 ribu per kemasan 25 kg sehingga saya beralih beli beras SPHP,” ujar Fatmawati.
Sementara warga lainnya, Eka menyebut, adanya beras murah bisa membantunya menekan pengeluaran. Sebab, menurutnya, dengan kondisi ekonomi seperti ini, bahan-bahan pokok terhitung mahal.
“Tadi saya kebetulan lewat depan Pasar Sentral dan melihat ada beras SPHP diturunkan dari mobil. Sehigga saya langsung mampir beli beras SPHP yang dijatah hanya maksimal membeli dua zak atau 10 kilogram,” tutur Eka.
Salah seorang pemilik RPK, Agus Adman membenarkan pihak Bulog Polman mulai menyalurkan beras SPHP kepada RPK secara bertahap.
“Untuk hari ini baru 22 RKP yang dilayani Bulog, kemungkinan besok (hari ini) mulai bertambah RKP yang dilayani. Setiap RKP hanya dijatah 2 ton per sekali pembelian. Beras SPHP dijual ke warga dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 62 ribu per kemasan 5 kg,” tambah Agus.
Sedangkan Kabid Ketahanan Pangan Distanpan Polman, Fitrian membenarkan mulai Senin 28 Juli beras SPHP mulai disalurkan Bulog Polman.
“Alhamdulillah beras SPHP sudah keluar hari ini. Sebanyak 22 RPK mendapatkan jatah beras SPHP. Masing masing RPK mendapat jatah 2 ton dengan harga jual Rp. 62.000 per 5 kg. Mudah mudahan dengan penyaluran beras SPHP ini harga beras pekan ini di Polman sudah stabil ke harga HET, ” tandasnya. (mkb)