RADARSULBARNEWS

Terkendala Biaya Operasional, Layanan Sampah LKW Matappa Wonomulyo Terbatas

PENGOLAHAN SAMPAH. Salah satu mesin pengolahan sampah di LKW Matappa Wonomulyo.

POLMAN, RADAR SULBAR — Lembaga Kebersihan Wonomulyo (LKW) Matappa butuh dukungan operasional untuk melakukan pelayanan persampahan. Karena pelayanan persampahan LKW Matappa masih terbatas belum menjangkau semua wilayah di Kecamatan Wonomulyo.

Minimnya armada armada sampah sampah yang dimiliki oleh LKW Matappa menjadi faktor utama kelompok ini mengelola sampah masyarakat Wonomulyo. Ketua LKW Matappa, Basit mengungkapkan armada yang mereka miliki masih mengandalkan kendaraan roda tiga untuk menjemput sampah. Sementara volume sampah jauh lebih besar membutuhkan armada roda empat.

“Kita butuh armada yang lebih besar karena belum semua daerah dapat kita jangkau. Sehingga 1 Juni lalu kami sempat tutup karena persoalan armada,” jelas Basit

BACA JUGA:  Kirab Bangga Kencana, Kampanyekan Program Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Kata Basit, sebelumnya ada komitmen dengan masyarakat sehingga pihaknya memilih tutup daripada komitmen ke warga tidak jalan.

“Yang dibutuhkan tambahan armada tiga roda dan mobil pengangkut sampah. Adapun tambahan armada tiga roda yang diterima LKW Matappa dari Bank Sulselbar selebihnya tiga roda lainnya kami beli sendiri,” jelas Basit.

Bantuan dari DLHK Polman hanya kompeyor pengadaan 2021 dan mesin pembakar sampah. Basit juga membenarkan bahwa memang ada permintaan BBM oleh sopir DLHK saat mengambil limbah sampah.

“Mereka minta satu res sementara kami kadang butuhnya lebih dari satu. Sehingga lebihnya kami tanggung sendiri sehingga sempat kami tutup untuk bicarakan kembali karena jika modelnya begini kami tidak mampu,” tandasnya.

BACA JUGA:  8 Tim Lolos ke Delapan Besar Polman Cup V 2025, Hari Ini Gaswon Tantang Alstar Reborn

Basit menegaskan bahwa LKW Matappa benar-benar hanya membantu pemerintah mengatasi persoalan sampah di Wonomulyo. Meski dia akui dukungan dari Pemkab masih sangat kurang.

Pengelola LKW Matappa lainnya yang ditemui mengungkapkan bahwa pekerja di Matappa yang mengurai sampah mayoritas kaum ibu yang dibayar seadanya. Karena biaya operasional masih jauh lebih besar dibanding hasilnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya tidak pernah bermohon bantuan mesin pengolahan sampah ke DLHK.

BACA JUGA:  Bantuan Nelayan Rp1,5 Miliar Belum Tersalur, Sekretaris DKP: Masih Dalam Proses

“Mesinnya didatangkan sendiri pihak DLHK tidak ada permohonan kami ke sana dan belum ada perjanjian seperti apa pengelolaan sampah ini,” ujar Basit.

Sementara itu, Kepala Dinas LHK Polman Moh Jumadil menyampaikan pihaknya telah memberikan bantuan tiga roda untuk membantu operasional LKW Matappa. Selain itu membayarkan honor lima karyawan LKW Matappa sebesar Rp. 2,5 juta setiap bulan.

“Kita dukung LKW Matappa, ada kendaraan tiga roda yang kita berikan dan subsidi honor bagi lima karyawannya sebesar Rp. 2,5 juta setiap bulannya,” tandasnya.(arf/mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!