RADARSULBARNEWS

Murid MI DDI 362 Wonomulyo Belajar di Masjid, Kemenag Polman Baru Usulkan Penambahan RKB ke Pemprov

BELAJAR DI MASJID. Murid Kelas VI MI DDI 362 Wonomulyo berlajar di lantai dua Masjid Jami Babussalam Desa Sumberjo karena kekurangan RKB.

POLMAN RADAR SULBAR — Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) akan mengusulkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darud Da’wah Wal Iryad (DDI) 362 Wonomulyo segera mendapat bantuan sarana prasarana (Sapras) yakni Ruang Kelas Belajar (RKB).

Lantaran 54 siswa MI DDI 362 Wonomulyo terpaksa menumpang belajar di lantai dua Masjid Jami Babussalam, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo. Kondisi ini karena MI DDI 362 Wonomulyo kekurangan RKB. Sementara penerimaan murid baru terus bertambah tiap tahunnya.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasa Kemenag Polman, Marzuki mengatakan masalah itu telah dilaporkan pihak sekolah.

“Kita usulkan ke pihak PUPR Sulbar agar MI DDI Wonomulyo segera dapat bantuan Sapras yakni ruang belajar,” kata Marzuki kepada wartawan, Kamis 17 Juli.

Ia mengatakan MI tersebut sudah di usulkan ke pihak PUPR Sulbar untuk segera mendapatkan bantuan Sapras. Nantinya MI 362 Wonomulyo ini akan disurvei untuk mengetahui kategori besaran bantuan akan diterima.

BACA JUGA:  Polman Juara STQH Sulbar, 11 Orang Kafilah Terima Bonus dari Bupati Polman

Marzuki menyebut usulan bantuan Sapras itu telah disampaikan, dan rencana tahun depan segera terealisasi.

“Tahun ini kita usulkan, tahun depan Insy Allah akan ada bantuan Sapras setelah MI tersebut ditinjau untuk mengetahui layak tidaknya mendapat bantuan,” ujar mantan Kepala MAN Lampa Polman ini.

Marzuki mengakui jika antusias masyarakat menyekolahkan anaknya ke MI 362 Wonomulyo tiap tahun selalu bertambah. Sehingga sebagian murid harus menumpang belajar di masjid lantaran kurangnya RKB.

Ia meminta agar pihak sekolah sabar menunggu bantuan Sapras, sembari tetap melangsungkan pembelajaran.

Saat ini, 54 murid MI 362 Wonomulyo menumpang mengikuti proses belajar di lantai dua Masjid Jami Babussalam, Desa Sumberjo. Kebetulan Masjid Jami Babussalam ini tepat berhadapan dengan MI DDI 362 Sumberjo.

BACA JUGA:  2.485 Pelamar PPPK Tahap II di Polman Tidak Lulus

Para murid mengikuti proses belajar dengan fasilitas minim, duduk melantai beralaskan karpet tipis karena ketiadaan kursi.

“Kurang lebih 54 siswa kami belajar di masjid, efek jumlah siswa lebih banyak dari jumlah RKB yang dimiliki,” kata Sunaryo Kepala MI DDI 362 Wonomulyo.

Menurut Suyanto, pemanfaatan Masjid Jami Babussalam sebagai tempat melangsungkan proses pembelajaran telah berlangsung sejak lima tahun terakhir.

Tahun ini, dia memilih murid kelas VI yang mengikuti proses belajar di masjid tersebut. Suyanto menyebut siswa belajar di masjid ada dua kelas, semuanya kelas enam, dari tahun 2020 sudah mulai belajar melantai di masjid.

Pihaknya kekurangan RKB karena dari tahun ke tahun jumlah anak yang mendaftar di madrasah ini selalu bertambah.

“Murid tetap semangat sekolah di madrasah ini, dibuktikan dengan penerimaan tahun ini antusias masyarakat masih tinggi,” lanjutnya.

BACA JUGA:  Polman Didorong Lakukan Hilirisasi Produk Pertanian

Selama ini, MI DDI 362 hanya memiliki tujuh ruangan, lima ruangan difungsikan sebagai RKB. Suyanto mengaku telah menyampaikan masalah ini kepada Kementerian Agama yang menaungi sekolah madrasah.

Masalah ini juga telah disampaikan kepada pemerintah setempat yang diakui telah pernah memberikan bantuan.

Sementara salah satu murid bernama Najwa mengungkapkan kondisi yang dialami selama mengikuti proses belajar di masjid dengan fasilitas minim.

Dia mengaku kerap merasa sakit di punggung lantaran keseringan membungkuk.

“Sakit belakang, sakit pinggang karena belajarnya duduk melantai,” ucap Najwa.

Najwa berharap kepada pemerintah memberikan bantuan agar madrasah tempatnya menuntut ilmu segera memiliki rumbel baru.

“Kita mau ada kelas baru di sekolah, berharap pemerintah memberikan perhatian dan bantuan,” pungkasnya.(mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!