POLMAN RADAR SULBAR — Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Polewali Mandar (Polman) akan menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran. Penyaluran beras SPHP ini untuk intervensi menstabilkan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi dalam sebulan terakhir.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Polman, Faris Sudirman, mengatakan, laporan situasi kenaikan dan menipisnya pasokan beras di daerah telah disampaikan ke Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sehingga pihaknya dalam waktu dekat segera melakukan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Paling lambat pekan depan beras SPHP akan disalurkan setelah ada juknis dan juklak pelaksana di lapangan. Kita akan jadwalkan secepatnya untuk meredam harga dilapangan,” kata Faris Sudirman saat ditemui wartawan, Rabu 9 Juli.
Menurutnya, pihaknya selama ini tidak melakukan intervensi pasar lantaran menunggu arahan dari Bapanas. Pihaknya menunggu petujuk terkait langkah apa yang harus dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
“Kami di Perum Bulog tugasnya menyerap, menyimpan dan merawat beras. Setelah ada penugasan baru kami keluarkan. Kami ini operator menerima tugas tidak serta merta mengeluarkan beras tanpa ada dasar dari Bapanas,” ujar Faris Sudirman.
Meski akan disalurkan dalam waktu dekat ini, namun pihak Bulog belum bisa memastikan berapa jumlah beras SPHP yang akan disalurkan ke mitra Bulog pada periode bulan Juli hingga Desember 2025.
Selain itu, kata Farid, pihaknya juga akan menyalurkan sekitar 900 ton beras untuk bantuan pangan di wilayah Kabupaten Polman.
“Nantinya datanya ada berdasarkan nama dan alamat dari Kementerian Sosial. Pastinya bulan ini akan kita saluran bantuan pangan beras ini,” tambah Faris.
Bantuan itu diberikan dalam rangka meringankan beban warga ditengah mahalnya harga beras di pasar. Setiap warga akan menerima 20 Kilogram (Kg) beras alokasi dari dua bulan yakni Juni dan Juli 2025.
“Bantuan itu juga akan tersalurkan pada bulan ini. Bantuan pagan beras ini diharapkan dapat meringankan beban warga ditengah harga beras naik,” jelasnya.
Diketahui saat ini Cadangan beras pemerintah yang ada di perum Bulog Polman mencapai 19 ribu ton. Beras ini merupakan hasil serapan dari gabah petani di tiga Kabupaten yakni Polman, Mamasa, dan Kabupaten Majene sejak bulan Februari lalu.
Saat ini harga beras di pasaran telah mencapai Rp16 ribu per kilogram. Kenaikan harga beras sudah terjadi sejak akhir Bulan Mei lalu. Bahkan dalam waktu satu bulan terakhir, harga beras sudah mengalami kenaikan sekitar lima kali. (mkb)