POLMAN RADAR SULBAR — Kedatangan jemaah haji kloter 11 asal Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sempat tertunda beberapa jam. Penyebabnya salah satu bus pembawa 281 jemaah haji Polman ini sempat mengalami kendala teknis di jalan atau mogok, Kamis 19 Juni.
Seharusnya jamaah haji Kloter 11 tiba di Gedung Nusantara Gabungan Dinas (Gadis) Polewali tepat pukul 13.00 Wita. Tetapi karena salah satu bus mogok dalam perjalanan dari Makassar tepatnya di Kabupaten Pangkep. Sehingga 11 bus yang mengangkut 281 jemaah haji baru tiba di Gedung Gadis Polewali sekira pukul 15.00 Wita.
Padahal sebelumnya saat manasik haji, Bupati Polman Samsul Mahmud meminta kepada panitia pemberangkatan dan pemulangan haji Polman untuk menyiapkan bus terbaik untuk melayani keberangkatan dan kepulangan jemaah haji Polman.
Menanggapi hal ini, Bupati Polman Samsul Mahmud ditemui disela menerima jemaah haji di Gedung Nusantara Gadis, Kamis kemarin menegaskan menjadi bahan evaluasi untuk panitia pemulangan haji Polman. Sehingga penjemputan Kloter 19 pada Selasa 24 Juni mendatang tidak terjadi lagi adanya bus yang mogok di jalan.
“Secara keseluruhan proses pemulanggan jemaah haji Polman alhamdulillah berjalan lancar dan aman. Walaupun ada kendala teknis saat pemulangan dari Makassar ke Polman tetapi itu menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Sehingga pemulangan jemaah haji Polman Kloter 19 dapat diantisipasi sebelumnya,” terang Samsul Mahmud.
Menurut Bupati sebenarnya bus yang disewa Pemkab dalam proses pemulangan ini kondisinya bagus. Hanya saja waktu di jalan ada kendala pada mesinnya, tetapi pihak bus dapat segera memperbaiki walaupun ada keterlambatan beberapa jam tiba.
Ini menjadi bahan evaluasi kedepan dalam proses pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji. Samsul Mahmud berharap penjemputan jemaah haji Kloter 19 nanti pelayanan dapat ditingkatkan lagi.
Sebelumnya saat pemberangkatan jemaah haji ke asrama Sudiang Makassar. Salah satu bus juga mengalami kendala teknis di jalan, termasuk pendingan udara AC tak berfungsi beberapa saat.
Sementara itu, salah seorang jamaah haji kloter 11 asal Kabupaten Polman meninggal dunia di atas pesawat saat perjalanan menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel Kamis 19 Juni 2025, dini hari sekira pukul 01.30 WIB.
Jamaah haji tersebut bernama Kanjama Supa (77) warga Paredeang Desa Kurma Kecamatan Mapilli Polman. Ia meninggal 30 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Hasanuddin Makassar. Almarhumah tergabung dalam rombongan 4 regu 14 bersaman jamaah lainnya menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airlines (GIA) 1411 dari Bandara Jeddah Arab Saudi menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Indonesia.
Berdasarkan informasi, jamaah haji tersebut sebelumnya telah dirawat di rumah sakit di Arab Saudi, namun saat dipulangkan ke tanah air kondisi jamaah tersebut membaik sehingga diperbolehkan pulang. Tetapi saat penerbangan ke Indonesia, tiba tiba mengalami sesak nafas saat diatas pesawat. Almarhumah sempat ditangani dokter dan tenaga medis Kloter 11 tetapi nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Setelah tiba di Bandara Hasanuddin Makassar, petugas maskapai garuda mengevakuasi jenazah almarhum diturunkan dari pesawat menggunakan tandu dan langsung di naikkan ke ambulance. Kemudian dibawa ke Klinik Asrama Haji Sudiang Makassar selanjutnya diberangkatkan pulang ke rumah duka di Desa Kurama Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Almarhum dimakamkan sekira pukul 16:00 WITA di tempat pemakaman umum di Desa Kurma.
Diketahui, Kloter 11 yang berjumlah 281 orang tersebut telah menyelesaikan seluruh tahapan ibadah haji. Tidak ada jemaah yang mengalami musibah, sehingga jumlah mereka tetap seperti saat pemberangkatan.
Sebelumnya, dua orang jemaah haji dari Kloter 19 dilaporkan meninggal dunia saat menjalani tahapan ibadah haji. Keduanya yakni Sitti Nur Binti Kunding (45) asal Camba Camba Kecamatan Limboro dan Suriani Binti Tammauni asal Desa Bala Kecamatan Balanipa.
PLH Kemenag Polman, Muh Mimsyad Rusli, mengatakan, pihaknya menerima informasi terkait kabar duka dari kloter 11 saat pesawat mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
“Jamaah haji itu meninggal diatas pesawat saat rute Medan ke Makassar, karena sebelumnya pesawat dari Arab Saudi sempat transit di Medan selama satu jam kemudian melanjutkan kembali perjalanan menuju Makassar disitulah jamaah meninggal kurang lebih 30 menit sebelum pesawat mendarat,” kata Mimsad kepada wartawan, Kamis 19 Juni.
Menurutnya, saat akan pulang ke tanah suci kondisi jamaah dalam keadaan sehat namun saat diatas pesawat jamaah tersebut mengalami sesak nafas.
“Dia sesak nafas, Almarhuma sempat mendapatkan pertolongan oleh petugas kesehatan namun nyawanya tidak tertolong,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, jika proses pemulangan jenazah mendapat pengawalan dari pihak pemerintah kabupaten Polman hingga ke rumah duka.
“Kami bersama PPIH Kabupaten Polman bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Polman Agusniah Hasan Sulur menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga di Desa Kurma, Kamis kemarin,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Polman Samsul Mahmud saat menerima kedatangan Kloter 11 di Gedung Gadis mengungkapkan duka mendalamnya atas wafatnya salah seorang jemaah haji asal Desa Kurma.
“Saya menyampaikan turut berbelangsungkawa atas wafatnya tiga jamaah haji asal Polman. Baik yang di Kloter 11 maupun Kloter 19, kami berharap jemaah haji yang meninggal husul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas menerima cobaan ini,” terang Samsul Mahmud.
Sementara itu, tangis haru dan bahagia mewarnai kedatangan 280 jemaah haji Kloter 11 Kabupaten Polman di Gedung Nusantara Gadis Polewali, Kamis kemarin.
Sebagian besar keluarga penjemput dari jemaah haji sudah memadati Gedung Gadis dan sekitarnya sejak Kamis pagi pukul 08.00 Wita. Padahal, jemaah haji baru tiba di Gedung Gadis sekitar pukul 15.00 Wita.
Ribuan penjemput ini dengan sabar menunggu kerabat mereka yang pulang dari tanah suci Mekkah. Saat 11 bus yang membawa jemaah haji memasuki lapangan Pancasila Pekkabata depan Gedung Gadis, langsung disambut sorak gembira keluarga yang menunggunya sejak pagi.
Kedatangan para jemaah haji disambut pelukan haru dan bahagia oleh keluarga penjemput. Bahkan tidak sedikit yang berurai air mata, menangis bahagia bisa bertemu kembali dengan keluarga mereka, setelah berpisah sekitar 40 hari lamanya.
Bahkan salah seorang jemaah haji saat turun dari bus langsung syujud syukur di pelataran gedung Gadis. Terlihat juga jemaah haji meneteskan air mata saat bertemu dengan anaknya serta keluarga lainnya. Sementara beberapa jemaah haji terlihat menggunakan kursi roda dan tongkat saat turun dari bus.
Salah seorang jemaah haji, Harifah mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali ke tanah air dengan selamat.
“Pengalaman melaksanakan rangkaian ibadah haji sangat menyenangkan, apalagi saat pergi ke Arafah, jalan kaki ke Mina sungguh luar biasa, dan perasaannya tiba kembali di Polman sangat senang. Karena bisa berkumpul kembali dengan keluarga,” ujarnya.
Sebanyak 281 jemaah haji dalam kloter 11 ini telah diserahkan kembali kepada keluarga masing-masing. (mkb)