RADARSULBARNEWS

Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Sapi Kurban Presiden Disembeli Lebih Awal Ternyata Kena Anemia

PERIKSA. Tim Puskeswan Distanpan Polman memeriksa Sapi kurban Presiden Prabowo disembeli lebih awal karena terkena anemia, Kamis 15 Mei 2025.

POLMAN RADAR SULBAR — Pasca sapi kurban Presiden Prabowo yang dipotong lebih awal di kandangnya, Kamis 15 Mei lalu. Ternyata sapi bernama Turbo
jenis Simental dengan berat 1.140 kilogram itu mengalami anemia hemolitik.

Hal ini berdasarkan uji laboratorium sampel organ dalam, darah dan kotoran yang dilakukan Balai Besar Veteriner (BBV) Maros.

Hal ini dikatakan Kepala UPTD Puskeswan Dinas Pertanian dan Pangan Polman, drh Isnaniah Bagenda, Selasa 27 Mei. Ia mengatakan setelah pihaknya mengirim sampel organ dalam, darah dan kotoran sapi untuk diuji di laboratorium BBV Maros. Akhirnya setelah menunggu selama lebih dari 10 hari, hasil laboratorium sudah keluar.

BACA JUGA:  Gelar Pertemuan dengan Kantah Polman, Bupati Samsul Mahmud Dukung Percepatan Sertipikasi Aset Milik Pemda

drh Isnaniah Bagenda mengatakan dari hasil pemeriksaan, sapi tersebut bebas atau negatif dari penyakit antrax, jembrana dan PMK. Sementara hasil uji laboratorium dari dugaan keracunan juga menunjukkan hasil negatif. Hasil pemeriksaan laboratorium menyimpulkan bahwa sapi tersebut mati karena mengalami anemia hingga demam pada malam sebelum akhirnya ambruk dikandangnya.

Hasil pemeriksaan pada organ dalam sapi seperti bagian limpa dan jantung disebabkan penyakit parasit darah atau babesiosis yang menyebabkan sai tersebut mati mendadak.

BACA JUGA:  Pemkab Polman Target Indeks Reforasi Birokrasi Predikat A

drh Isnaniah menjelaskan, anemia hemolitik pada sapi terjadi ketika sel darah merah sapi hancur atau mati lebih cepat dari yang seharusnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, racun, atau gangguan pada sistem imun sapi. Gejala yang mungkin muncul meliputi pucatnya selaput lendir, ikterus (penumpukan bilirubin), peningkatan denyut jantung, dan pernapasan cepat atau ngos-ngosan.

Pasca sapi tersebut disembeli, Disatanpan Polman telah mendapatkan sapi pengganti yang diberi nama Hulk. Sapi ini dibeli Presiden Prabowo dari seorang peternak bernama Ahmad Riandi di Dusun Layonga, Desa Batulaya Kecamatan Tinambung.

BACA JUGA:  Pantau MPLS, Bupati Polman Ingatkan Sekolah Hindari Kekerasan dan Perundungan

Sapi jenis Simental berusia 4,5 tahun ini memiliki bobot 1.125 kilogram, memiliki panjang badan 154 centimeter, tinggi badan 153 centimeter dan lingkar badan 233 centimeter.

Sapi ini dibeli Presiden Prabowo dengan harga sebesar Rp 125 juta rupiah. Sapi ini merupakan sapi kurban terbesar, terberat dan termahal diantara tujuh ekor sapi kurban lainnya yang dibeli Presiden Prabowo di Sulawesi Barat. (mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!