RADARSULBARNEWS

13 Rumah dan Empat Fasum di Mamasa Rusak Diterjang Longsor

LONGSOR. Tiga desa di Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa diterjang longsor mengakibatkan 13 rumah dan empat fasilitas umum mengalami kerusakan.

MAMASA RADAR SULBAR — Sebanyak 13 rumah warga rusak usai diterjang longsor akibat curah hujan tinggi di Kabupaten Mamasa, Minggu 11 Mei lalu. Selain itu ada empat fasilitas umum (fasum) seperti sekolah, Pustu dan gereja dilaporkan ikut terdampak.

“Ada lima rumah rusak berat, empat rusak sedang, empat rusak ringan,” kata Kepala BPBD Mamasa, Gusti Hermiawan kepada wartawan saat dihubungi, Rabu 14 Mei.

Musibah tanah longsor itu menerjang pemukiman warga dan fasum yang tersebar di Desa Saloan, Desa Ulu Salu dan Desa Ulu Salu Indah, Kecamatan Pana. Material longsor juga merusak areal persawahan dan perkebunan warga.

BACA JUGA:  Pemkab Polman Target Indeks Reforasi Birokrasi Predikat A

“Ada satu Pustu rusak, kemudian ada satu sekolah, ada dua gereja. Sawah (terdampak) ada kurang lebih 10 hektar, belum termasuk kebun kakao kebun kopi, ada kebun sayur,” terang Gusti.

Menurut Gusti, bencana longsor mulai terjadi Minggu malam 11 Mei sekira pukul 20.00 WITA. Longsor akibat curah hujan tinggi itu terus berulang hingga Senin dini hari 12 Mei sekira pukul 04.00 WITA.

BACA JUGA:  Tak Hanya Padamkan Api, Damkar Polman Evakuasi Pasien Stroke Hingga Selamatkan Balita dalam Mobil

“Dan kejadian (longsor) itu terus terjadi sampai pagi, longsor terus sampai subuh, mulai sekira jam 8 malam, sampai jam 4 subuh. Tinggi sekali memang curah hujan, sementara hujan sementara longsor,” bebernya.

Gusti memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebanyak 7 kepala keluarga (KK) dikabarkan terpaksa mengungsi.

“Tidak ada korban jiwa. Pengungsi kami catat sampai kemarin ada 7 KK, kurang lebih 30 jiwa,” pungkas Gusti.

BACA JUGA:  Mahasiswa Desak Pengawasan Elpiji Diperketat

Diakui Gusti, saat ini dirinya masih berada di lokasi longsor untuk melakukan penanganan. Dia mengimbau warga setempat waspada terhadap potensi longsor susulan.

“Sekarang ini saya masih ada di sini. Kita mengimbau dulu warga yang rumahnya (terancam), yang sudah rawan kita minta untuk tidak dirumahnya dulu kalau curah hujan tinggi karena sewaktu-waktu bisa terjadi longsor,” pungkasnya. (mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!