RADARSULBARNEWS

Empat Balita Beresiko Stunting Ditangani Khusus Puskesmas Batupanga

PERIKSA. Petugas Gizi Puskesmas Batupanga Luyo melakukan pendampingan kepada balita kurang gizi saat diperiksa oleh dokter ahli di RSUD Wonomulyo, Kamis 24 April 2025.

POLMAN RADAR SULBAR — Sebanyak empat balita di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, mendapatkan penanganan khusus petugas Puskesmas Batupanga. Keempat balita tersebut terdeteksi alami gizi kurang dan beresiko stunting.

“Mereka memiliki berat badan di bawah batas nomal,” kata Kepala Puskesmas Batupanga Saldy Kursani kepada wartawan, Sabtu 25 April.

Menurut Saldy, keempat balita beresiko stunting berada di empat desa di Kecamatan Luyo. Yaitu Desa Batupanga Daala, Luyo, Mambu dan Mapilli Barat.

Adapun penanganan khusus yang dilakukan, dengan cara rutin memeriksaan kondisi balita ke Puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat penanganan dokter ahli.

BACA JUGA:  Bangun Sekolah Rakyat di Polman, Samsul Mahmud Temui Sekjen Kemensos RI

“Penanganannya sudah dilakukan sejak beberapa bulan terakhir. Kita rutin lakukan pemantauan, termasuk membawa bayi ke Puskesmas dan rumah sakit untuk ditangani dokter ahli,” ungkap mantan Kapus Mapilli ini.

Lebih lanjut Saldy mengungkap penyebab keempat balita alami gizi kurang hingga beresiko stunting. Selain karena faktor ekonomi keluarga, juga karena kurangnya pengetahuan orang tua terkait pemenuhan gizi yang baik untuk anak.

“Soalnya tidak semua balita terdeteksi gizi kurang dan beresiko stunting itu dari keluarga kurang mampu, ada juga anak yang berasal dari keluarga berkecukupan,” tambahnya.

BACA JUGA:  Mei 2025, 575 Koperasi Desa Merah Putih Ditarget Terbentuk di Sulbar

Sebagai langkah penanganan awal, Saldy mengimbau para orang tua agar rutin membawa anak balitanya ke Posyandu untuk dilakukan pemeriksaan.

“Kalau tiga kali berturut-turut tidak ada perkembangan maka dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya.

Dia juga meminta semua pihak yang terkait ikut berkolaborasi untuk mencegah stunting. Salah satu caranya dengan mengedukasi para orang tua akan pentingnya pemberian asi ekslusif, konsumsi gizi yang baik, dan pemantauan tumbuh kembang anak.

BACA JUGA:  Diduga Supir Microsleep, Mobil CRV Tabrak Tiang Listrik Nyaris Terjun ke Sungai

“Kolaborasi melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat itu sendiri, menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah stunting. Sebab, upaya pencegahan dan penanganan stunting itu membutuhkan pendekatan yang komprehensif, terintegrasi dan berkelanjutan,” jelasnya.

Dia juga menegaskan, pihaknya berkomitmen mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting.(mkb)

“Karena ini penting untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati ASSAMI,” pungkas Saldy

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!