MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Nasabah Kantor Pegadaian Cabang Mamuju ramai-ramai perpanjang gadai atau gadai ulang pasca libur Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kepala Pegadaian Cabang Mamuju, Abd Samad mengungkapkan, sejak Selasa 8 April nasabah sudah mengantri. Ada sekira 60 nasabah yang memperpanjang gadai pada hari pertama berkantor dan 35 nasabah baru yang menggadaikan emasnya.
“Padahal Pegadaian telah menyediakan layanan perpanjangan kredit secara daring melalui aplikasi digital. Namun nasabah lebih memilih datang langsung ke kantor,” kata Samad saat ditemui di kantornya, Rabu 9 April.
Kata Samad, barang yang digadaikan di Pegadaian Mamuju seperti emas, berlian, dan barang-barang elektronik.
“Taksiran harga emas saat ini cukup tinggi. Emas 24 karat Rp 1,5 juta per gram, dan 20 karat sekitar Rp 1,2 juta per gram. Situasi ekonomi global termasuk kebijakan kenaikan tarif pajak oleh Presiden AS, Trump, justru meningkatkan minat masyarakat untuk invetasi emas,” jelasnya.
Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang memiliki emas semakin besar potensi untuk menggadaikannya ketika membutuhkan dana cepat. Samad menilai masyarakat kini semakin teredukasi bahwa menjual emas bukanlah pilihan bijak saat membutuhkan uang, mengingat potensi kenaikan harga emas di masa depan.
“Kami prediksi tren menggadaikan emas akan terus meningkat,” ibuhnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan nasabah dan memberikan kemudahan layanan, Pegadaian meluncurkan aplikasi digital. Melalui aplikasi tersebut, petugas Pegadaian dapat melayani nasabah di rumah masing-masing dan pencairan dana langsung ke rekening bank tanpa perlu datang ke kantor Pegadaian.
“Namun layanan digital ini masih tahap sosialisasi. Masih banyak masyarakat yang ragu menggunakan. Tapi kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal bagi nasabah yang datang langsung ke loket,” tegasnya.
Samad mengajak masyarakat Mamuju untuk menabung emas. Mengingat kenaikan harga emas tahun ini saja sudah mencapai 20 persen. Diprediksi akan terus meningkat. “Mari menabung emas untuk masa depan,” pintanya.
Salah seorang nasabah Pegadaian, Raili Dente’ne (50), mengaku rutin melakukan perpanjangan gadai setiap empat bulan sekali.
“Saya ke sini untuk perpanjangan, ini sudah Rp 1,5 juta. Masalah ekonomi sekarang susah, jualan juga sepi,” tandasnya. (irf/jsm)