RADARSULBARNEWS

Dipicu Cuaca Buruk Pasca Lebaran, Harga Ikan Melonjak Naik

IKAN. Salah satu pedagang ikan di Polewali Mandar menjajakan dagangannya di pasar.




POLMAN RADAR SULBAR — Sepekan pasca lebaran Idul Fitri, 1466 Hijriah, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Polewali Mandar masih tinggi. Salah satunya komuditas ikan yang harganya masih mengalami kenaikan.

Pemicu harga ikan masih mahal di pasaran karena pengaruh cuaca buruk membuat nelayan enggan melaut sejak dua pekan terakhir. Selain faktor cuaca, banyaknya nelayan yang tidak beraktivitas karena sibuk merayakan libur Lebaran juga turut memicu kenaikan harga ikan di pasaran.

Kondisi ini menyebabkan harga ikan di pasar tradisional melambung tinggi, dengan kenaikan mencapai dua kali lipat. Diperkirakan, lonjakan harga ikan baru akan berangsur normal dalam sepekan mendatang setelah para nelayan kembali beraktivitas pasca Lebaran.

Pantauan di Pasar Sentral Pekkabata, Rabu 9 April kemarin hampir semua jenis ikan mengalami kenaikan signifikan. Ikan tongkol, tuna, kakap, dan ikan kembung naik antara 50 hingga 100 persen. Contohnya, harga ikan kembung yang sebelumnya Rp 20.000 per satu tempat naik menjadi Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu. Bahkan, harga ikan kakap meningkat dari Rp 30.000 per ekor menjadi Rp 50.000 per ekor.

“Hampir semua jenis ikan mahal. Ikan yang biasanya dibeli seharga Rp 20.000 kini melonjak hingga Rp 40.000 atau naik dua kali lipat dari harga sebelumnya,” ungkap Hartati, seorang ibu rumah tangga yang terkejut dengan lonjakan harga ikan, Rabu 9 April.

Salah satu pedagang ikan di Pasar Sentral Pekkabata, Rauf menjelaskan bahwa mahalnya harga ikan ini sudah terjadi sejak menjelang lebaran hingga usai lebaran. Kenaikan harga disebabkan oleh kurangnya pasokan ikan dari nelayan akibat hasil tangkapan yang berkurang akibat cuaca buruk yang terus berlangsung.

“Sebagian ikan yang dijual pedagang ini adalah stok ikan lama. Sebagian lainnya dipasok dari pedagang ikan dari luar daerah untuk memenuhi permintaan ikan yang melonjak pasca Lebaran,” jelas Rauf.

Banyak nelayan yang masih sibuk bersilaturahmi bersama keluarga usai Lebaran, sehingga beberapa di antaranya belum kembali melaut. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pasokan ikan terpaksa didatangkan dari luar daerah, seperti Kabupaten Majene, Bone, dan Sinjai. Para pedagang terpaksa menjual ikan dengan harga tinggi karena harga yang mereka dapatkan dari nelayan juga sudah tinggi. Prediksi harga ikan akan kembali normal jika cuaca membaik dan nelayan dapat kembali beraktivitas mencari ikan di laut. (mkb)

BACA JUGA:  Kantah Polman Rakor Percepatan Sertipikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah
Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!