RADARSULBARNEWS
DAERAH  

Sempat Terlantar 2 Hari di Pelabuhan Tanjung Silopo, Ratusan Penumpang Akhirnya Berangkat ke Kotabaru

PENUMPANG. Ratusan penumpang yang sebelumnya terlantar di Pelabuhan Tanjung Silopo Binuang akhirnya dapat diberangkatkan ke Kotabaru Kalsel memakai Kapal Sabuk Nusantara 111, Senin 7 April 2025.

POLMAN, RADARSULBAR NEWS – Setelah sempat terlantar selama dua hari akibat kapal over kapasitas di Pelabuhan Tanjung Silopo Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Ratusan penumpang tujuan Kotabaru Kalimantan Selatan akhirnya diberangkatkan setelah Syahbandar Pelabuhan Tanjung Silopo meminta bantuan satu armada kapal tambahan untuk mengangkut penumpang arus balik lebaran, Senin 7 April.

Keberangkatan ratusan penumpang ini sempat tertunda akibat kapal Sabuk Nusantara 93 yang berangkat, Sabtu 5 April lalu mengalami over kapasitas muatan. Usai mengangkut lebih dari 400 penumpang dari Pelabuhan Passairang, Kabupaten Majene.

BACA JUGA:  Penumpang Arus Balik di Terminal Simbuang Mamuju Menyusut

Akibatnya, kapal tersebut membatalkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Silopo, Sabtu, 5 April lalu. Sehingga ratusan penumpang yang menunggu kedatangan kapal tersebut di pelabuhan Tanjung Silopo terpaksa menunggu armada kapal tambahan selama dua hari.

Namun, setelah armada kapal tambahan tiba di pelabuhan Tanjung Silopo, yakni Sabuk Nusantara 111, berkapasitas 450 penumpang, ratusan penumpang akhirnya bisa melanjutkan perjalanan mereka menuju pelabuhan Kotabaru, Kalsel.

BACA JUGA:  Antisipasi Lonjakan Pemudik Jelang Lebaran, Syahbandar Pelabuhan Tanjung Silopo Tambah Armada Kapal

“Alhamdulillah hari ini akhirnya dipastikan berangkat ke Kotabaru meski sempat stres dan panik di pelabuhan selama dua hari,” ujar Firmansyah, salah satu penumpang.

Firmansyah bersama ratusan penumpang lainnya sempat telantar di pelabuhan dalam kondisi kehabisan bekal dan biaya.

“Sempat stres, bagaimana tidak, biaya perjalanan sudah habis, bekal makanan juga sudah tak ada. Mana lagi beli makanan tidak ada di kawasan pelabuhan, harus cari jauh dari pelabuhan,” tutur Firmasyah.

BACA JUGA:  Dua Pengusaha Muda Sulbar, Ekspor Sabut Kelapa ke China

Sementara penumpang lain, Jusman mengungkapkan rasa syukurnya karena akhirnya bisa melanjutkan perjalanan. Meskipun sempat terlantar di pelabuhan, Ia memuji pelayanan pihak Syahbandar yang memberikan fasilitas berupa tempat tidur di area pelabuhan.

“Kami diberi fasilitas tempat tidur dan disediakan ruang seperti loket, musallah, bahkan bagi perempuan yang membawa anak kecil, kami bisa tinggal di aula yang ber-AC,” ujar Jusman.

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!