RADARSULBARNEWS

Presiden Prabowo Klaim Pasar Modal Indonesia Tetap Baik Meski IHSG Alami Penurunan

Presiden Prabowo Subianto. (dok Setneg)

JAKARTA, RADARSULBAR NEWS – Baru saja dibuka usai libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung mengalami penurunan.

IHSG anjlok pada angka 9,19% ke level 5.912,06 pada perdagangan perdana hari ini, Selasa (8/4).

Meski demikian, Presiden Prabowo Subianto mengklaim, fundamental pasar modal Indonesia tetap kuat dan baik.

Selain itu, utang serta inflasi Indonesia termasuk ke dalam kategori yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam sesi wawancara eksklusif bertajuk ‘Presiden Prabowo Menjawab’ bersama enam pemimpin redaksi media nasional bertempat di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dikutip Selasa (8/4).

BACA JUGA:  Revisi PP 20/2021 Jadi Payung Hukum Kuat bagi Pelaksana di Lapangan

“Kalau saya lihat, fundamental kita kuat. Apa yang terjadi di pasar saham, kita punya kekuatan dan kita akan investasi. Saya tidak terlalu takut dengan pasar modal karena Indonesia punya kekuatan. Utang kita dibandingkan dengan banyak negara, utang kita salah satu yang secara perbandingan terkecil di dunia. Inflasi kita terendah di dunia,” kata Prabowo.

BACA JUGA:  Dosen PPPK PTNB Unsulbar Gelar Aksi Solidaritas, Tuntut Pengangkatan Jadi PNS

Ia menambahkan, pasar modal sendiri selalu dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan siklus yang membuatnya mengalami kenaikan serta penurunan.

Sementara itu, merespons kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tarif impor perdagangan, Prabowo optimis jika Indonesia mampu menghadapi kondisi tersebut.

“Saya sangat prihatin, tapi ini fakta yang dihadapi semua dunia. Saya percaya basic kita kuat, whatever happened, saya kira kita akan survive. Kita survive, krisis berkali-kali, 1998, 2008, termasuk Covid, tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” tegas Prabowo.

BACA JUGA:  Sapi Kliwon Seberat 1,1 Ton Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban Idul Adha di Majene, Harganya Rp 117 Juta

Ia tidak menampik dampak berat yang akan dirasakan industri tanah air. Industri yang dimaksud antara lain tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur dan keseluruhan industri tersebut termasuk industri padat karya.

Prabowo pun menegaskan, komitmennya untuk mencari jalan keluar dan memitigasi dampak yang berpotensi muncul.

“Saya harus kumpul dengan tokoh-tokoh industri, kita bicara, kita cari jalan keluar, kita mitigasi kesulitan yang akan ditimbulkan,” pungkasnya. (jpg)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!