RADARSULBARNEWS

Utang Obat UPTD IFK Majene Rp 350 Juta, Ketersediaan Obat Sisa 70 Persen

Kepala UPTD IFK Majene Nur Ekawati

MAJENE, RADAR SULBAR — Ketersedian obat bagi sarana kesehatan di Kabupaten Majene menjadi sorotan. Setelah RSUD Majene memiliki utang pengadaan obat obatan mencapai Rp 11 miliar lebih. Hal sama juga dialami Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Majene juga memiliki utang obat kepada pihak ketiga yang didistribusikan ke puskesmas dan rumah sakit pratama mencapai Rp 350 juta.

Kepala UPTD IFK Majene Nur Ekawati membenarkan adanya utang obat untuk Puskesmas dan Rumah Sakit Pratama yang nilainya mencapai Rp 350 juta.

“Saat ini utang obat untuk semua Puskesmas dan Rumah Sakit Pratama kurang lebih Rp 350 juta. Hal ini terjadi karena hingga Desember 2024 tak terbayar,” ujar Nur Ekawati nya, Senin 24 Maret saat ditemui.

BACA JUGA:  Pemkab Majene Gelar Konsultasi Publik RKPD 2026, Fokus Wujudkan Majene Unggul, Mandiri dan Relegius

Pihaknya kini berupaya menyelesaikan tunggakan utang obat tersebut kepada pihak ketiga sebagai penyedia. Sehingga utang tersebut dapat segera dibayarkan.

“Jadi saat ini sudah dalam proses pembayaran utang,” terangnya

Walaupun memiliki utang, tetapi Nur Ekawati menjamin ketersediaan obat di Puskesmas dan Rumah Sakit Pratama masih sekitar 70 persen ke atas.

“Jadi pelayanan obat mulai Januari hingga Agustus tahun 2025 masih aman. Tetapi jika utang obat ini tidak secepatnya dilunasi bisa mempengaruhi pemesanan obat berikutnya. Kalau mau order obat lagi bisa bisa kita tidak dilayani bila utang ini tidak segera diselesaikan,” ungkap Nur Ekawati.

BACA JUGA:  Tuntaskan Utang, Pemkab Polman Lakukan Efisiensi Pangkas Anggaran tak Urgen

Jika pembelian obat berikutnya tidak dilayani, maka kekosongan obat bisa terjadi di Puskesmas dan Rumah Sakit Pratama.

“Diharapkan agar segera mungkin penyelesaian utang obat ini dilakukan. Bagaimana pun caranya, agar tidak menjadi penghambat pemesanan obat berikutnya,” pintanya.

Persedian oksigen untuk pasien saat ini juga kurang. Sementara obat ginjal stoknya masih ada, yang mendesak itu oksigen untuk pernapasan. (rur/mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!