RADARSULBARNEWS

Lima Kaligrafer Polman Wakili Kemenag Sulbar Penulisan Alquran Mushaf Nusantara

MUSHAF. Proses penulisan Alquran Mushaf Nusantara melibatkan lima kaligrafer Polman di Kantor Kemenag Polman, Rabu 19 Maret 2025.

POLMAN RADAR SULBAR — Proses penulisan Alquran Mushaf Nusantara secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi di Indonesia resmi dimulai, Rabu 19 Maret.

Penulisan akan berlangsung selama 10 jam dimulai pukul 08.00 Wita, hingga pukul 18.00 Wita.

Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Sulawesi Barat (Sulbar) turut ikut serta dalam penulisan Alquran Mushaf Nusantara ini.

Penulisan yang akan menembus rekor muri ini berlangsung di aula Kantor Kemenag Polman. Sebanyak lima pemuda asal Polman atau disebut kaligrafer, nampak antusias menulis Alquran.

BACA JUGA:  Pemerintah Tetapkan 87 Persen Lahan Baku Sawah sebagai LP2B, Menteri Nusron : Tidak Boleh Diubah Fungsi

Lima pemuda kaligrafer wakili Kemenag Sulbar ini dapat tugas menulis surat juz 25.

“Penulisan Alquran Mushaf Nusantara ini akan tercatat di Rekor Muri. Karena penulisannya hanya 10 jam saja,” kata ketua tim penerangan agama Islam, dan sistem informasi Kanwil Kemenag Sulbar, M Sahlan saat ditemui wartawan di Kantor Kemenag Polman, Rabu 19 Maret.

Sahlan mengatakan penulisan Alquran biasanya memakan waktu selam satu dau tahun lamanya.

BACA JUGA:  Terlibat Kasus Pembunuhan, Mantan Kades Onang Divonis 13 Tahun Penjara

Namun untuk penulisan Mushaf Nusantara ini hanya akan memakan waktu 10 jam dari 365 kaligrafer dari 29 provinsi.

M Sahlan menyebut setiap provinsi akan memiliki ciri khas tersendiri, atau bernuansa Nusantara.

“Kalau kita di Kanwil Kemenag Sulbar, ciri khas, terdapat gambar perahu Sandeq, lima kaligrafer ini pesertanya dari Polman semua,” lanjut Sahlan.

Dia mengatakan amanah dari pusat, lima pemuda dari Polman ini menulis surat juz 25.
Ciri khas dari Sulbar sendiri kata Sahlan, terdapat gambar perahu Sandeq dalam penulisan Alquran Mushaf Nusantara ini.

BACA JUGA:  Baznas Polman Bagikan 500 Paket Bapok Sasar Warga Kurang Mampu di Daerah Pesisir

Dia menyebut hasil tulisan atau naskah yang memiliki ciri khas Sandeq ini akan dikirim ke Kemenag Pusat.

“Kita berharap kegiatan ini dapat menggerakkan aksara Alquran, para pemuda di Sulbar ini juga terinspirasi untuk mengikutinya,” ungkapnya.

Disebutkan kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan Al Quran bercorak khas Indonesia serta untuk peringatan Nuzulul Quran.(mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!