MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan secara nasional sejak 10 Februari 2025 belum berjalan optimal di Sulbar.
Hingga pekan ketiga Maret, baru 56,1 persen puskesmas yang melaksanakan program ini.
Tingkat partisipasi CKG di Sulbar cenderung turun. Penyebabnya karena sosialisasi yang dilakukan belum menyentuh semua lapisan masyarakat.
Masih banyak masyarakat belum tahu soal program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, itu.
Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, drg. Asran Masdy mengklaim jika angka partisipasi sebenarnya mengalami peningkatan dibandingkan pekan sebelumnya yang baru mencapai 40 persen.
“Saat ini, kita berada di zona kuning dengan cakupan puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis sebesar 56,1 persen,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulbar, Rabu 19 Maret.
Meski cakupan layanan meningkat, partisipasi masyarakat belum sesuai harapan. Dari 2.000 orang yang mendaftar, baru 696 orang yang telah menjalani pemeriksaan.
Salah satu kendala utama adalah minimnya kedatangan peserta yang sudah terdaftar.
Selain itu, masalah teknis seperti gangguan jaringan dan kurangnya pemahaman masyarakat dalam menggunakan aplikasi Satu Sehat milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menjadi tantangan.
“Aplikasi Satu Sehat tidak bisa dimaksimalkan di Sulbar karena banyak masyarakat yang belum familiar. Petugas kesehatan sudah berusaha membimbing, tetapi jumlah tenaga kesehatan yang mendampingi masih terbatas,” jelas Asran.
Meski demikian, seluruh kabupaten di Sulbar telah memulai pemeriksaan kesehatan gratis, meskipun masih menghadapi kendala seperti keterbatasan Barang Habis Pakai (BHP) dan sarana pendukung lainnya.