RADARSULBARNEWS

Sampah Menumpuk di Pasar Regional, Pedagang Keluhkan Bau Busuk

MENUMPUK. Sampah menumpuk menimbulkan bau tak sedap hingga mengganggu aktivitas jual beli di Pasar Regional Mamuju, Kamis, 6 Maret 2025. (Irfan Fadhil/Radar Sulbar)

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Tumpukan sampah yang di halaman Pasar Regional Mamuju menimbulkan bau busuk yang mengganggu aktivitas jual beli. Kondisi ini dikeluhkan oleh pedagang dan pengunjung pasar.

Berdasarkan pantauan Radar Sulbar pada Kamis, 6 Maret, sampah yang menumpuk tersebut tidak segera diangkut, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pedagang dan pengunjung.

Salah seorang pedagang, Wahyu (25), mengungkapkan bahwa penumpukan sampah dan bau tak sedap ini sudah terjadi sejak awal Ramadan. Pengakuannya, terdapat petugas yang mengangkut sampah, tapi tidak diangkut menyeluruh.

BACA JUGA:  Mudik Lebaran 2025, Pengendara Diingatkan Selalu Disiplin

“Sisa sampah yang tidak diangkut itu membuat kami tidak nyaman berjualan. Pembeli juga sepi karena tidak nyaman, bau, apalagi kalau ada angin. Rasanya mau muntah saking baunya,” ungkap wahyu.

Wahyu berharap pemerintah segera menangani masalah ini, mengingat para pedagang rutin membayar retribusi sampah setiap bulan. “Masa pelayanannya seperti ini,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kasi Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Mamuju, Yahyuddin, menjelaskan bahwa penanganan sampah selama Ramadan ini mengalami perubahan jadwal. Jika biasanya pengangkutan sampah dilakukan pagi hari, selama Ramadan pengangkutan dilakukan sore hingga malam hari.

BACA JUGA:  Direktur Perumda Divonis Tiga Bulan Penjara, Vonis Lebih Ringan dari Tuntutan JPU

“Sampah yang menumpuk itu karena petugas tidak mengangkut saat pagi hari. Tapi setiap sore itu tetap diambil,” dalihnya.

Yahyuddin juga mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan jumlah sampah yang diangkut selama Ramadan, mencapai dua kali lipat dari hari biasa. Itu terjadi pada peningkatan sampah sisa makanan, terutama sisa kue dan kulit kelapa muda.

“Karena itu, truk pengangkut sampah sebagian dua kali ke TPA membuang sampah. Dalam satu mobil itu dapat mengangkut enam meter kubik sampah. Bila ditotalkan dari 15 truk, sampah yang diangkat dapat mencapai 90 kubik meter sampah,” ungkapnya.

BACA JUGA:  SK Pengangkatan CPNS-PPPK Sulbar 2024 Diserahkan Tahun Ini

Yahyuddin meminta masyarakat untuk bersabar menunggu petugas kebersihan datang, mengingat sarana dan prasarana di DLHK masih terbatas. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.

“Mari kita maknai bulan suci ini, untuk lebih bisa menjaga kebersihan,” pungkasnya.(irf/*)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!