RADARSULBARNEWS

KPU Polman Gelar FGD Evaluasi Pilkada 2024, Partisipasi Pemilih Hingga Keterbukaan Informasi Jadi Pembahasan

FGD. KPU Polewali Mandar mengelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan laporan evaluasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polman Tahun 2024 di aula Kantor KPU Polman, Rabu 19 Februari 2024.

POLMAN, RADARSULBAR NEWS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan laporan evaluasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polman Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di aula rapat KPU Polman, Rabu, 19 Februari.

Dalam FGD ini, KPU Polman melibatkan berbagai pihak, termasuk KPU sendiri, Bawaslu, narahubung atau LO pasangan calon, pemantau pemilu hingga unsur media.

FGD ini dihadiri empat komisioner KPU Polman yakni Rudianto, Munawir, Andi Rannu dan Heri Danursyam. Ketua KPU Polman Nurjannah Waris berhalangan hadir karena mengikuti kegiatan luar daerah.

BACA JUGA:  SDK-JSM Bakal Dilantik 6 Februari

Komisioner KPU Polman, Rudianto yang membuka kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Pilkada 2024 di Polman.

“Hasil dari diskusi ini akan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pemilihan berikutnya, agar ke depan pelaksanaannya bisa lebih baik,” ujar Rudianto.

Rudianto menambahkan kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapat saran dan masukan dari para peserta untuk menjadi laporan KPU Polman ke KPU RI.

BACA JUGA:  Ancaman Denda Membuang Sampah Berdampak Positif

“Evaluasi adalah cara untuk melihat kembali pelaksanaan setiap tahapan pemilihan tahun 2024 apakah terdapat kekurangan di dalamnya. Maka untuk itu kami meminta masukan dan saran dari semua pihak” ungkap Rudianto.

Sementara itu, Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Polman, Munawir Arifin mengatakan bahwa FGD ini mengevaluasi empat dimensi. Yakni dimensi tahapan, dimensi non tahapan, dimensi kelembagaan dan dimensi eksternalitas.

Sementara Kordinator Divisi Sosialisasi dan Parmas Andi Rannu berharap melalui kegiatan ini, berbagai kendala yang muncul dalam Pilkada 2024 dapat diidentifikasi dan diperbaiki, sehingga pemilihan umum mendatang dapat berjalan lebih baik dan lebih demokratis.

BACA JUGA:  Drainase Tersumbat Sebabkan Banjir di Depan SPBU Lembang, Pemkab Majene akan Lakukan Penanganan

Ia juga menyinggung tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 yang mengalami kenaikan walaupun hanya satu persen dari Pilkada 2019 lalu. Jika di Pilkada 2019 partisipasi pemilih hanya 74,24 persen di Pilkada 2024 naik menjadi 75, 45 persen.

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!