MAJENE, RADARSULBAR NEWS – Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) mendesak pihak kampus untuk menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) karena nilai membebankan mereka. Desakan ini disuarakan puluhan mahasiswa Unsulbar saat mengelar aksi di depan Gedung Rektorat Unsulbar, Jumat 14 Februari lalu.
Dalam aksi demo ini memalang jalan Trans Sulawesi, sehingga kendaraan dialihkan ke belakang rektorat agar tidak terjadi antrian panjang. Dalam aksi ini mahasiswa juga membakar ban bekas.
Jenderal lapangan mahasiswa Unsulbar, Muhammad Rusman mengatakan, tuntutan yang dibawa Aliansi Mahasiswa Unsulbar kali ini meminta transparansi pengelolaan UKT. Karena banyak mahasiswa tidak mampu membayar UKT.
”Kami turun ke jalan tidak lain menuntut kepada pengelola Unsulbar agar penurunan UKT,” pinta Muhammad Rusman.
Kata dia, nilai UKT Unsulbar Rp 1, juta hingga Rp 2,5 juta. Kalau UKT tinggi maka mahasiswa Unsulbar tidak mampu membayar karena rata rata penghasilan orang tua mahasiswa rendah.
“Meskipun kami tidak memiliki lagi mata kuliah tetapi diwajibkan membayar UKT,” bebernya.
Sementara Rektor Unsulbar Prof Muhammad Abdy menanggapi aksi mahasiswa, Ia menilai suatu bentuk aspirasi yang disuarakan mahasiswa.
“Sebenarnya kami tidak ada kebijakan baru terkait UKT , masih sama kebijakan tahun kemarin. Cuman ada beberapa mahasiswa yang melihat, bahwa kenaikan UKT itu bersifat pribadi, karena sesuai Peraturan Menteri (Permen) UKT itu bisa naik bisa turun,” ungkap Prof Muhammad Abdy.
Namun Ia berjanji akan mempertimbangkan tuntutan mahasiswa untuk diakomodir. (rur/mkb)