POMAN, RADARSULBAR NEWS – Rencana awal pengerukan sungai Matakali Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar (Polman) oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Sulawesi Barat sepanjang 10 kilometer (Km) hingga muara. Tetapi karena adanya kebijakan pemerintah pusat terkait pemotongan anggaran berimbas pada pekerjaan proyek tersebut.
Rencanannya BWS Sulawesi V akan menghentikan pekerjaan pengerukan walaupun baru mencapai dua kilometer. Dengan anggaran yang ada BWS Sulawesi V hanya mampu mengerjakan sepanjang 3,5 kg. Sehingga pengerjaan pengerukan tersebut tak sampai ke muara membuat resah warga Matakali.
Tetapi keresahan tersebut teratasi setelah Penjabat (Pj) Bupati Polman Muhammad Hamzih turun tangan. Dalam pertemuan dengan masyarakat Matakali di rumah salah seorang warga, Rabu 5 Februari kemarin. Pj Bupati Muhammad Hamzih berjanji pengerukan sungai Matakali akan dituntaskan sampai ke muara sungai.
Muhammad Hamzih menyampaikan, apapun caranya asal itu untuk kepentingan rakyat bahkan gaji pun siap dipotong untuk kepentingan masyarakat.
“Kalau untuk kepentingan masyarakat jangan ada kata tidak. Menyangkut persoalan uang untuk pembelian bahan bakar minyak alat berat nanti dicarikan bagaimana caranya. Saya janji satu dua hari ini akan saya carikan uangnya,” jelas Pj Bupati Polman Muhammad Hamzih, ditemui usai berdialog dengan warga Matakali, Rabu 5 Februari.
Lanjut Sekertaris DPRD Polman ini, apabila tidak anggaran dalam APBD Polman yang bisa digunakan. Maka pihaknya yang berupaya menggunakan anggaran pribadi.
Hamzih mengatakan, pengerjaan tanggul ini tidak boleh dibiarkan hanya setengah-setengah. Karena yang merasakan dampaknya masyarakat, air dapat sewaktu-waktu meluap yang juga berdampak ke rumah mantan gubernur dan mantan bupati.
Ia menegaskan pemerintah harus hadir karena ini demi keselamatan masyarakat. Sehingga apabila tidak ada anggaran pemerintah lagi yang bisa digunakan harus mencari anggaran lainnya. Meskipun pihak Balai menghentikan karena anggarannya sudah habis ini harus dituntaskan apapun caranya.
“Kalau tidak ada uangnya, saya punya cara untuk mencarinya dan ini tidak bergantung pada APBD saja,” tegas Muhammad Hamzih.
Sementara Kepala Bidang Sumberdaya Air Dinas PUPR Polman Abd Malik menjelaskan, informasi dari Satker OP BSW Sulbar, anggaran yang dibutuhkan untuk mengerjakan 3,5 Km r dibutuhkan anggaran Rp. 200 juta. Informasi dari kelompok tani yang sudah dikerjakan sekira satu kilometer hingga tersisa 2,5 kilometer lagi.
“Informasi dari BSW ada pemotongan anggaran dari Kementerian PUPR. Sehingga yang dikerjakan hanya 3,5 Km saja. Pj Bupati akan berupayakan cari anggaran sekira Rp. 260 juta agar bisa tuntas sampai ke muara,” jelas Abd Malik.
Lanjutnya, panjang sungai yang harus dikeruk totalnya delapan kilometer. Baru dikerja oleh Balai sekira satu kilometer saja. (arf/mkb)