MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Ekonomi Sulbar tahun 2024 secara kumulatif menunjukkan angka kurang baik dibanding pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Terjadi penurunan 0,47 persen.
Ekonomi Sulbar di tahun 2024 hanya 4,76 persen. Sedangkan tahun 2023 nilainya 5,23 persen.
Penurunan ini terjadi lantaran industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya terkontraksi hingga -1,69 poin.
Pertumbuhan ekonomi Sulbar tahun 2024 yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku hanya mencapai Rp 64,21 triliun.
Sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 37,09 triliun.
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri mengatakan, sebanyak 16 kategori lapangan usaha memberikan kontribusi terhadap pergerakan pertumbuhan ekonomi Sulbar tahun 2024.
Kategori pertambangan dan penggalian menempati pertumbuhan tertinggi secara kumulatif sebesar 9,71 persen.
Namun, sumber pertumbuhan ekonomi Sulbar masih tetap disumbang oleh kategori pertanian, kehutanan dan perikanan. Lalu perdagangan eceran dan besar, dan seterusnya.
“Besaran pertumbuhan pada tahun 2024 ini melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,23 persen,” kata Tina, di Kantor BPS Sulbar, Rabu 5 Februari 2025.