POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Pondok pesantren (Ponpes) Nuhiyah Pambusuang Kecamatan Balanipa Polewali Mandar dan tiga lembaga yang dinaungi melaksanakan rapat evaluasi, Selasa 14 Januari.
Rapat evaluasi ini, terkait program kerja yang dilaksanakan selama ini. Rapat evaluasi tahun ini diikuti pimpinan Ponpes Nuhiyah Pambusuang, seluruh pengurus yayasan, kepala madrsah dan seluruh guru dari tiga tingkatan yakni Madrasah Ibtidayah (MI), Madrasah Tsanawiah (MTs) dan Madarasah Aliah (MA). Kegiatan dilaksanakan di mesjid Ponpes Nuhiyah Pambusuang.
Pimpinan Ponpes Nuhiyah, KH Bisri memberikan penguatan kepada seluruh dewan guru. Memasuki tahun 2025 banyak hal yang perlu dievaluasi. Diantara yang menjadi perhatian, tentang pemanfaatan umur para guru dalam mengabdi dalam mengajar. Kemudian perlu ada peningkatan kualitas dalam mengajar. Selain itu guru dituntut meningkatkan kualitas keilmuannya. Kemudian memanfaatkan ilmu yang dimiliki dalam kemaslahatan siswa.
KH Bisri juga menyinggung sumbangsih dewan guru, PNS maupun PPPK yang sertifikasi untuk tetap memberikan kontribusinya terhadap eksistensi Ponpes kedepan. Selama ini seluruh dewan guru telah memberikan kontribusinya terhadap proses perkembangan pesantren, dan sebaiknya ditingkatkan lagi bantuannya.
Sekretaris Yayasan Ponpes Nuhiyah, Takrim lebih banyak menjelaskan teknis pengembangan pesantren. Ia banyak membincangkan tentang kebersihan lingkungan pondok pesantren. Banyak hal lain yang menjadi sorotan terkait pengembangan lebih jauh Ponpes Nuhiyah Pambusuang.
Dalam rapat evaluasi ini, banyak muncul usulan-usulan untuk pengembangan pesantren Nuhiyah kedepan. Salah satu menjadi pilar unggulan pesantren adalah perkembangan waserda yang dikembangkan oleh pesantren.
“Pengembangan waserda ini menjadi prioritas pesantren kedepan. Sebab dengan berkembangnya waserda menjadi tulang punggung ekonomi pesantren. Diminta seluruh dewan guru di tiga tingkatan untuk berbelanja kebutuhan pokoknya di waserda,” pinta Direktur Waserda Ustads Subhan Saleh.
Saat ini pesantren Nuhiyah Pambusuang membina 600-an siswa, dari tiga tingkatan. Ini terdiri siswa madrasah dan santri pondok pesantren. Disamping melaksanakan kurikulum madrasah untuk siswa, ada juga kurikulum pondok untuk santri Ponpes.
Keduanya berjalan dengan baik, baik kurikulum madrasah maupun kurikulum pondok. Pengajian pondok tetap berjalan, mulai sore hari, pengajian malam dan subuh. (mkb)