RADARSULBARNEWS

Kasus Pencurian 30 AC Apartemen Dokter, Komisi IV Minta RSUD Hajjah Andi Depu Dievaluasi

SIDAK. Komisi IV DPRD Polman melakukan sidak di RSUD Hajjah Andi Depu Polewali, Jumat 27 Desember 2024. (Amri Makkaruba/Radar Sulbar)

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Komisi IV DPRD Polewali Mandar menyangkan adanya kasus pencurian 30 unit air conditioner (AC) atau pendingin udara di apartemen dokter RSUD Hajjah Andi Depu Polewali. Kejadian ini menunjukkan lemahnya pengamanan dan pengawasan di rumah sakit sehingga AC apartemen dokter dicuri oleh oknum tenaga kontrak teknisi rumah sakit.

Ketua Komisi IV DPRD Polman, Agus Pranoto mendesak dilakukannya evaluasi secara menyeluruh di RSUD Hajjah Andi Depu. Ia sangat prihatin dengan kejadian ini sehingga perlu ditingkatkan pengawasan sehingga kejadian yang sama tak terulang.

“Kami menilai ada kelemahan dalam pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan pihak manajemen RSUD Hajjah Andi Depu. Sehingga sebagai pucuk pimpinan maka direktur rumah sakit harus dievaluasi dan bertanggung jawab atas kelalaian ini sehingga 30 unit AC di apertemen dokter hilang dicuri yang pelakunya sendiri orang dalam,” terang Agus Pranoto yang ditemui usai melakukan sidak di RSUD Hajjah Andi Depu, Jumat 27 Desember.

BACA JUGA:  Wamen ATR/Waka BPN Tegaskan Pentingnya Tata Ruang dalam Mitigasi Risiko Bencana

Kejadian ini, kata Agus Pranoto menunjukkan keamanan di rumah sakit kurang memadai. Padahal di apartemen dokter itu harus dijaga ketat bukan hanya masalah aset atau inventaris juga kenyamanan dokter yang menginap diapartemen.

Komisi IV DPRD Polman kata dia berencana dalam waktu dekat ini akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan manajemen RSUD Hajjah Andi Depu termasuk penanggungjawab keamanan dan para pemangku kepentingan lainnya. Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi permanen dalam meningkatkan pengelolaan apartemen dokter.

BACA JUGA:  Durian Montong Bulo Tembus Pasar Internasional

“Kami tidak ingin insiden seperti ini terulang. Keamanan dan kenyamanan para dokter adalah prioritas, agar mereka bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Sementara anggota Komisi IV DPRD Polman, Ilham menegaskan direktur rumah sakit harus bertanggungjawab dengan kejadian ini. Pihaknya mengusulkan agar direktur rumah sakit dievaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kejadian tersebut. (mkb)

BACA JUGA:  Anggota DPRD Mamuju Sebut Forum OPD Mirip Penyusunan Karya Sastra

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!