RADARSULBARNEWS

Optimalkan Saluran Irigasi Pertanian di Sulbar

IDENTIFIKASI. Tim Satgas Swasembada Pangan Sulbar melakukan identifikasi dan verifikasi permasalahan irigasi di kelurahan Sumarorong, beberapa Waktu lalu. (Adhe Junaedi Sholat/Radar Sulbar)

Tim Satgas Swasembada Pangan Sulbar telah melakukan identifikasi dan verifikasi permasalahan irigasi di sejumlah kabupaten di Sulbar. Terbaru tiga Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Mamasa.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah DI Liawan, yang terletak di kelurahan Sumarorong.

Saluran irigasi di sana tidak berfungsi optimal akibat bendung tradisional yang dibuat masyarakat dengan menggunakan turap bambu dan terpal di hulu saluran untuk menaikkan elevasi muka air.

BACA JUGA:  Naura Dwi Syahira Siswa Berprestasi SMAN 1 Polewali, Ditolak UI Lolos Empat PT Top Luar Negeri

“Masyarakat setempat telah beberapa kali membuat bendung tradisional secara swadaya, namun tingginya debit air sungai terutama pada musim hujan menyebabkan bendung tradisional tersebut kembali jebol,” ujar tim satgas.

Tim Satgas menilai bahwa perbaikan bendung tradisional secara permanen sangat dibutuhkan agar irigasi berfungsi secara optimal.

Dengan irigasi yang optimal, Indeks Pertanaman (IP) di DI Liawan berpotensi meningkat dari IP2 menjadi IP3. Selain itu, luas layanan juga dapat mengairi sawah sekitar 55 ha (saat ini hanya mengairi 35 ha dengan IP2), sehingga ada penambahan luas layanan sekitar 20 ha.

BACA JUGA:  Komoditas Kopra di Majene Alami Kenaikan Diharga Rp 15.000 Per Kilogram

“Perbaikan infrastruktur irigasi secara menyeluruh perlu dilakukan, agar dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung swasembada pangan di Kabupaten Mamasa,” pungkasnya. (ajs)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!