“Biasanya H-2 perayaan natal atau tahun disitulah puncak kenaikan harga. Tetapi kita belum tau pastinya seperti apa kedepan hanya saja tahun lalu seperti itu,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan pedagang lainnya, Rahma. Ia mengatakan, jika harga akan terus mengalami kenaikan jelang natal dan tahun baru apalagi beberapa jenis bahan pokok stoknya terbatas.
“Mungkin akan terus naik, karena sekarang saja sudah naik. Penyebabnya itu karena barang susah kita dapat, pasokannya susah, kita ambil dari Enrekang (Sulawesi Selatan),” ujar Rahma.
Ia menyebutkan dampak kenaikan harga sembako juga berdampak pada penjualan, mereka berharap agar harga bisa kembali normal.
“Pembeli menjadi menurun karena mahal semua barang, faktor cuaca juga menjadi penyebab harga naik,” tambahnya.
Sementara pedagang ayam, Darwis mengaku harga ayam potong dan ayam kampung juga mulai naik sepekan terakhir. Kini harga ayam potong bervariasi mulai Rp 65 ribu hingga Rp 75 per ekor. Untuk ayam potong dengan berat 1,8 kilogram dijual Rp 65 hingga Rp 70 ribu sementara ayam berat 2,5 kilogram dijual dengan harga Rp 75 ribu.
Menurut Darwis harga ayam mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Naiknya harga ayam akibat tingginya permintaan dari konsumen serta harga dari distributor juga mengalami kenaikan sehingga pedagang juga terpaksa menjual dengan harga tinggi.
Terpisah Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM Polman, Fatriasmal mengaku harga bahan pokok masih stabil. Tetapi memang ada beberapa bahan pokok mengalami kenaikan seperti bawang putih dan wortel. Tetapi bahan pokok lainnya seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan kacang tanah tak mengalami kenaikan atau harga tetap.
Ia mengakui salah satu faktor adanya komuditas pertanian naik karena faktor cuaca ekstrem di sejumlah daerah pemasok. (*)