RADARSULBARNEWS

Mahasiswa Soroti Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemkab Polman Diminta Tuntaskan Utang Rp 104 Miliar

DEMO. Mahasiswa PMII IAI DDI Polman melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Polman yang menyoroti pengelolaan keuangan Pemkab Polman sehingga terjadi devisit dan menimbulkan utang, Kamis 12 Desember 2024. (Amri Makkaruba/Radar Sulbar)

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Puluhan mahasiswa dari Komisariat PMII Institut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar mengelar aksi demo di Kantor Bupati Polman dan DPRD Polman, Kamis 12 Desember.

Mahasiswa PMII ini menyoroti kebobrokan pengelolaan keuangan Pemkab Polman sehingga menimbulkan defisit dan utang terhadap pihak ketiga.

Mahasiswa menilai tata kelola keuangan Pemkab Polman khususnya tahun 2023 ini amburadul sehingga terjadi banyak masalah.

BACA JUGA:  Gedung Gadis Disiapkan Tempat CAT Seleksi PPPK

Salah satunya yang diangkat mahasiswa dengan adanya pernyataan dari mantan bendahara Setda Polman Nurjannah yang viral di media sosial.

Mahasiswa menyoroti adanya piutang pemkab kepada rekanan dan pihak lainnya senilai Rp 104 miliar lebih.

Dalam aksi ini mahasiswa juga menyoroti pengelolaan keuangan di RSUD Hajjah Andi Depu Polewali. Termasuk belanja terkait alat kesehatan dan obat-obatan yang tidak sesuai dengan akreditasi.

BACA JUGA:  Bawaslu Pastikan Tak Ada Tersangka Baru, Kasus Pidana Pemilihan Kades Sugiwaras

Koordinator aksi mahasiswa PMII IAI DDI Polman Akmal Zayyan dalam orasinya mengatakan tahun 2024 ini, sejumlah persoalan bermunculan di Pemda Polman.

“Seperti adanya utang penyebab devisit anggaran sampai Rp 104 miliar. Hingga viralnya di media sosial mantan bendahara umum buka suara terkait pengelolaan keuangan di Setda Polman,” kata Akmal.

Sehingga mahasiswa menilai pengelolaan keuangan di Pemkab Polman nampak bobrok dan tidak becus. Lantaran terdapat utang di pihak ketiga yang dilakukan oleh bendahara pengelola keuangan bagian umum.

BACA JUGA:  Ditinggal ke Warung, Tas IRT Berisi Uang 14 Juta Digondol Maling

Bahkan kata Akmal, mantan bendahara bagian umum Nurjannah berani buka suara di publik lantaran dikejar penagih utang.

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!