RADARSULBARNEWS

Developer Timbun Saluran Air, Puluhan Rumah Terendam Banjir Saat Hujan Buat Warga Sulewatang Resah

TERTIMBU. Saluran air tertimbun imbas pembangunan perumahan BTN Griya Mambulilling Kelurahan Sulewatang Kecamatan Polewali. Kondisi ini mengakibatkan rumah warga tergenang banjir saat musim hujan. (Amri Makkaruba/Radar Sulbar)

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Puluhan warga di Lingkungan Pandebassi, Kelurahan Sulewatang, Kecamatan Polewali dalam beberapa bulan terakhir dibuat resah.

Penyebabnya developer perumahan BTN Griya Mambuliling menimbun saluran air utama yang selama puluhan tahun menjadi jalur pembuangan air bagi permukiman warga. Akibatnya saat hujan turun, puluhan rumah, jalan, dan kebun warga terendam banjir.

Saluran air yang awalnya mengalir dari Lingkungan Patoke melewati Lingkungan Pandebassi kini terputus. Pengembang menimbun saluran air tersebut dengan alasan berada dalam area perumahan. Hal ini berdampak langsung pada warga sekitar, yang kini harus menghadapi genangan air yang masuk hingga ke pekarangan rumah mereka.

Salah satu warga, Wati yang rumahnya berbatasan langsung dengan lokasi perumahan, mengungkapkan rasa kecewanya. Ia menyebut pihak pengembang seolah tidak memiliki kepedulian terhadap dampak yang dirasakan oleh warga.

BACA JUGA:  Permudah Pembelian Pupuk Subsidi, DIGASKAN: Cukup Pakai KTP

“Saat hujan turun, air dari saluran yang ditutup menerjang pekarangan kami. Untung rumah kami rumah panggung, tapi pekarangan kami terus terendam air. Tanaman mati, dan genangan ini bisa jadi sumber penyakit,” ungkap Wati dengan nada kecewa.

Ia juga menyoroti janji pengembang yang sebelumnya mengatakan akan membangun saluran air baru, tetapi hingga kini belum terealisasi.

“Pengembang sadar betul bahwa menutup saluran akan menyebabkan banjir, tapi mereka seolah tutup mata,” tambahnya.

Senada dengan itu, warga lainnya menilai pengembang telah mengabaikan dampak lingkungan yang merugikan warga. “Pengembang seharusnya punya komitmen untuk tidak menimbulkan kerugian dan keresahan bagi warga. Mereka harus taat pada aturan pembangunan berwawasan lingkungan,” tegasnya.

Warga Pandebassi telah melaporkan kondisi ini kepada pihak pemerintah Kelurahan Sulewatang. Beberapa kali perwakilan warga menyampaikan keluhan, namun hingga saat ini belum ada langkah konkret dari pihak kelurahan.

BACA JUGA:  Kantor Pertanahan Gelar Rapat Akhir GTRA Kabupaten Polman

“Warga sudah melapor ke lurah, tapi belum ada tindakan nyata. Genangan air ini bisa memicu penyakit. Kalau pihak kelurahan diam saja, ini adalah bentuk kelalaian,” ujar Ewin, salah satu warga yang juga terdampak.

Warga mendesak pemerintah dan pengembang segera mencari solusi agar saluran air kembali berfungsi normal, terutama mengingat musim hujan yang telah tiba. Jika tidak ada langkah konkret, warga berencana melaporkan masalah ini ke Bupati dan DPRD Polewali Mandar.

Warga hanya berharap hak mereka untuk hidup tanpa gangguan banjir dapat dipenuhi.
“Kami hanya ingin saluran air ini tetap mengalir seperti biasa. Jangan sampai masalah ini menjadi bencana yang lebih besar karena kelalaian,” tutup salah seorang warga.

BACA JUGA:  APBD 2025 Kabupaten Majene Disahkan, Pendapatan Ditarget Rp 965 Miliar

Terpisah Lurah Sulewatang, Muhammad Rizal Ramadhan saat dihubungi wartawan mengatakan telah menindaklanjuti laporan warga kepada pihak pengembang BTN. Namun kata dia, hingga hari ini pihak pengembang dan warga belum menemukan titik temu.

“Kita sudah tindaklanjuti sejak pertama kali warga setempat melapor ke kami. Cuma kebetulan waktu itu kita juga disibukkan dengan agenda Pilkada jadi baru sebatas konfirmasi sama pihak developer BTN Griya Mambulilling,” kata Muhammad Rizal saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu 7 Desember.

“Sampai hari ini, ada perbedaan penunjukan batas antara pihak developer dan warga yang berbatasan dengan lokasi developer. Tapi Insya Allah kita segera tindaklanjuti lagi dalam waktu dekat,” tandasnya. (mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!