MAMUJU, RADAR SULBAR — Logistik Pilkada Sulbar 2024 paling lambat sudah harus berada di TPS sehari sebelum hari pencoblosan. Distribusi ke wilayah terjauh dan terluar pun telah dilakukan sejak Sabtu 23 November.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulbar sejak jauh hari sebelumnya telah menyusun jadwal distribusi logistik dengan prioritas kecamatan terluar dan terjauh.
“Kita sudah menyusun jadwal distribusi logistik. Kami dahulukan wilayah terluar dan terjauh. Makanya di Mamuju logistik sudah didistribusikan ke Balabalakang dan Kalumpang,” kata Ketua KPU Sulbar, Said Usman Umar, Minggu 24 November.
Begitu juga KPU Majene yang telah mendistribusikan logistik ke Kecamatan Ulumanda. KPU Polewali Mandar (Polman) ke Kecamatan Tutar dan Alu, KPU Mamasa ke Kecamatan Nosu dan Pana serta sebagainya.
“Hari ini (kemarin, red) serentak di enam kabupaten telah mendistribusikan logistik ke wilayah terjauh. Seperti di Majene itu ke Ulumanda, Polman ke Tutar dan Alu dan Mamasa ke Nosu dan Pana,” bebernya.
Setelah itu, lanjut dia, distribusi bakal dilanjutkan ke wilayah-wilayah terdekat hari ini dan besok. Terpenting pada Selasa 26 November, semua logistik sudah berada di TPS.
“Yang perlu diantisipasi itu soal bencana, karena informasi BMKG kalua setiap hari akan turun hujan hingga hari H. Kita saat ini banyak diskusi dengan stakeholder untuk membantu kita dalam mendistribusikan logistik,” bebernya.
Ketua KPU Mamuju , Indo Upe mengatakan, proses pendistribusian logistik terus berproses. Khususnya intuk wilayah jauh atau sulit terjangkau. Kemarin distribusi logistik ke Kalumpang dan Tommo.
“Besok (hari ini, red) lanjut ke Tapalang, Tapalang Barat, Sampaga, Kalukku, Bonehau, dan Papalang. Pada Selasa 26 November didistribusi ke Kecamatan Simboro dan Mamuju. Target tuntas satu hari sebelum hari H,” kata Indo Upe.
Kepada petugas di setiap kecamatan, ia berharap agar tetap menjalankan tugas sesuai aturan dan tidak melenceng dari petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan.
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin berharap, KPU Sulbar terus memberikan laporan setiap saat. Apalagi ketika mendapatkan kendala dalam proses pendistribusian. “Ada TNI-Polri yang mengawal, lapor cepat ketika ada kendala. Jangan sampai ada isu logistik tidak sampai,” pungkasnya. (ajs/sol)