RADARSULBARNEWS

KPU Polman Simulasi Pungut Hitung Suara, Pemilih Butuh Waktu 1-2 Menit Mencoblos

SIMULASI. Warga Lingkungan Batu Batu Kelurahan Darma Kecamatan Polewali mengikuti simulasi pemungutan dan perhitungan suara yang diadakan KPU Polman, Rabu 13 November 2024.

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Rata-rata pemilih membutuhkan waktu satu hingga dua menit untuk mencoblos dua surat suara pimilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan bupati dan wakil bupati pada Pilkada Serentak 2024.

Waktu itu didapat setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polewali Mandar menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2024 di Kelurahan Darma Kecamatan Polewali, Rabu 13 November.

Pemilih yang hadir rentang usianya beragam termasuk adanya pemilih disabilitas mereka menggunakan hak pilihnya membutuhkan satu hingga dua menit mencoblos. Waktu itu jauh lebih singkat dibandingkan pemungutan suara saat Pemilu 2024 yang butuh waktu rata-rata lima menit.

Simulasi digelar selayaknya proses pemilihan yang sebenarnya. Pemilih yang menggunakan hak pilih mereka pada simulasi sesuai daftar pemilih tetap (DPT) TPS 10, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali. Jumlahnya 250 orang ditambah satu orang pemilih pindahan (dptb). Hanya saja saat simulasi 224 pemilih yang hadir.

BACA JUGA:  Tindaklanjut Masalah Non ASN, Pemkab Polman Bentuk Tim Verifikasi Non ASN

Ada dua jenis surat suara yang digunakan pada simulasi itu. Satu surat suara berisi bunga dan satu jenis surat suara berisi menu makanan dan minuman. Pada simulasi itu ada empat bilik suara dengan satu bilik suara khusus untuk melayani penyandang disabilitas. Proses pencoblosan dilakukan sama persis seperti saat Pemilu.

Ketua KPU Polewali Mandar, Nurjannah Waris mengatakan simulasi ini melibatkan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang nantinya akan bertugas di TPS 10 Darma. Termasuk DPT yang sebenarnya nanti akan memilih di TPS 10 Darma, tetapi yang diambil hanya sebagiannya.

BACA JUGA:  Dua Kabupaten Uji Coba Makan Bergizi Gratis

Simulasi ini diharapkan masyarakat sekitarnya termasuk tamu undangan dan PPK serta PPS melihat proses pemilihan yang sebenarnya.

“Tujuan simulasi ini bagaimana bisa melihat dan mengamati proses pemilihan di satu TPS. Termasuk kerja kerja KPPS saat pelaksanaan pemilihan nantinya. Sehingga kekurangan dalam simulasi ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk dilakukan perbaikan pada pelaksanaan hari H Pemilihan pada 27 November mendatang,” tambah Nurjannah Waris.

Ia juga menjelaskan ada hal yang berbeda dalam pungut hitung pada Pilkada 2024 ini dibanding Pemilu 2024. Salah satunya desain TPS, jika pada Pemilu 2024 saksi dan PTPS berada disisi kiri atau kanan meja ketua KPPS. Pada Pilkada 2024, saksi dan PTPS berada dibelakang meja Ketua KPPS. Termasuk adanya bilik suara khusus pemilih disabilitas.

BACA JUGA:  Kampanye di Tutar, DIGASKAN Akan Kembangkan Budidaya Nilam untuk Ekspor

“Kami juga akan melakukan simulasi kedua pada 20 November mendatang di Taman Budaya Buttu Ciping Kecamatan Tinambung. Prosesnya sama pada simulasi hari ini dengan melibatkan KPPS dan pemilih yang ada diwilayah tersebut,” tandasnya.

Salah satu pemilih pemula, Wahyuddin mengaku baru kali pertama mengikuti pesta demokrasi. Pada simulasi itu, Wahyuddin mengaku tak kesulitan untuk menyoblos surat suara.

“Baru pertama kali ikut pemilihan karena saya baru berusia 17 tahun. Saat simulasi tadi tidak ada kesulitan dan tidak cukup lima menit masuk TPS hingga mencoblos selesai,” terang Wahyuddin. (mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!