MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Pelaksanaan debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulbar 2024 dilaksanakan Rabu 30 Oktober, di Gedung Gadi Polewali, Polman. Konsep debat telah disusun enam orang panelis debat.
Para panelis berasal dari berbagai latar belakangan. Ada dari kalangan profesional, akademisi dan tokoh masyarakat. Panelis yang sudah ditunjuk adalah Prof Erwin Hafid, Ilham Saputra, Jeirry Sumampouw, Junda Maulana, Moh. Masykurudin Hafidz dan Yundini Husni Djamaluddin.
Tim perumus ditetapkan pada 7 Oktober oleh KPU Sulbar dalam SK KPU Sulbar Nomor 124 Tahun 2024 Tentang Tim Perumus Debat Publik pada Pilgub Sulbar 2024. Mereka yang merumuskan seluruh pertanyaan berkaitan dengan pelaksanaan debat.
“KPU provinsi dan KPU kabupaten dapat membentuk tim perumus dari pakar yang ahli di bidangnya sesuai dengan kebutuhan dalam mempersiapkan debat publik atau debat terbuka antar Paslon,” kata Ketua KPU Sulbar, Said Usman Umar, kemarin.
Pelaksanaan debat perdana akan mengusung tema yang menggambarkan arah kebijakan pembangunan Sulbar. Yakni Pembangunan Ekonomi, Infrastruktur dan Kelestarian Lingkungan. Juga terdapat enam subtema yang meliputi infrastruktur, investasi, lapangan kerja, pengembangan usaha kecil menengah, lingkungan hidup dan mitigasi bencana, serta potensi pariwisata.
KPU Sulbar juga telah melakukan koordinasi memantapkan persiapan jelang debat Pilgub Sulbar. Dalam koordinasi itu disepakati beberapa hal. Mulai tema dan subtema debat, segmen debat, keamanan dan jumlah tim pasangan calon yang boleh masuk ke ruang debat.
Budiman menjelaskan bahwa penentuan tema dan subtema ini merupakan hasil kesepakatan tim perumus yang sudah dibentuk. Tema tersebut disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan daerah tempat debat berlangsung, seperti di Polman yang dikenal sebagai pusat perputaran ekonomi di Sulbar.
“Tim perumus telah menyesuaikan tema ini dengan rencana pembangunan daerah dari Bapperinda Sulbar. Dalam debat ada enam segmen. Debat ini akan dipandu Muhammad Yasin dan Andin Wijaya,” bebernya.
Berbagai pihak menyampaikan harapannya agar debat publik berjalan sesuai harapan. Tak terkecuali Sekprov Sulbar, Muhammad Idris. Sebagai pimpinan Aparatur Sipil Negara (ASN), dirinya berharap proses Pilkada di Sulbar menghasilkan pemimpin yang dapat diterima semua kalangan.
“Sebagai pimpinan ASN di Sulbar saya berharap agar proses pilkada menghasilkan pemimpin yang akseptabel. Olehnya pilihan masyarakat juga ditentukan oleh kemampuan kandidat para calon gubernur itu untuk menyampaikan gagasannya,” ujar Idris.
Gagasan yang di maksud adalah bagaimana strategi dan program yang menjadi kebutuhan orang Sulbar dalam lima tahun ke depan. Ia tidak menginginkan gagasan dari paslon lain di pilkada provinsi lain yang justru hanya di copy paste ke Sulbar.
Selain itu, Idris juga menekankan, bahwa setiap ASN juga mesti memperhatikan betul gagasan serta visi misi para paslon yang berkontestasi. Sebagai warga negara yang memiliki hak pilihnya, ASN juga harus cerdas dalam menentukan pilihan. “Tapi ASN juga harus memperhatikan kalau dirinya mesti dalam posisi netral,” ungkapnya.
Ia juga berharap para kandidat mesti menyadari konsep Sulbar Berdaya Saing. Ia mengaku ketika ada Paslon yang tak mampu merepresentasikan konsep tersebut, tentu mesti diuji lebih dalam lagi. (ajs)