RADARSULBARNEWS

Evaluasi Standar Keamanan dan Kenyamanan Obyek Wisata

OBYEK WISATA. Salah satu obyek wisata konsep camping ground di Desa Kunyi Kecamatan Anreapi. Pengelola obyek wisata diingatkan menjaga keselamatan dan kenyamanan pengunjung.

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – Pasca meninggalnya salah satu pengunjung obyek wisata di sungai Desa Kunyi Kecamatan Anreapi, Jumat 18 Oktober lalu. Menjadi peringatan bagi pengelola wisata di Kabupaten Polewali Mandar untuk memperhatikan standar keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Kejadian ini menjadi alarm bagi seluruh pemangku kepentingan pariwisata untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan dan kenyamanan yang ada di berbagai destinasi wisata yang ada di Polman.

Ketua Asosiasi Parwisata Polman, Muhammad Yusri saat dikonfirmasi, Minggu 20 Oktober mengatakan munculnya sejumlah objek wisata baru di Polman memang patut diapresiasi. Namun, disisi lain, implementasi prinsip-prinsip Sapta Pesona dalam pengelolaan objek wisata masih belum optimal.

Hal ini terlihat kata Yusri, minimnya tanda-tanda peringatan akan potensi bahaya di sejumlah lokasi wisata.

“Kami dari asosiasi akan mendesak Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata untuk segera melakukan pendataan ulang dan memberikan pendampingan intensif kepada kelompok sadar wisata yang ada di Polman,” ujar Yusri yang juga ketua Komunitas Sahabat Penyu ini.

Menurutnya penting bagi setiap pengelola objek wisata untuk memasang tanda-tanda peringatan yang jelas, terutama di area yang berpotensi membahayakan pengunjung.

BACA JUGA:  Menang Adu Penalti, Mustika Tenggelang ke Final Kapolres Polman Cup 2025

Selain itu, Asosiasi Pariwisata Polman juga menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap keselamatan anak-anak di objek wisata.

“Tidak semua objek wisata cocok untuk anak-anak. Oleh karena itu, kami mengusulkan agar Dispop bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) untuk memberikan label wisata layak anak pada setiap objek wisata yang memenuhi standar keamanan dan kenyamanan bagi anak,” tambah peraih penghargaan Kalpataru ini.

Dengan adanya label tersebut kata Yusri, diharapkan para orang tua dapat lebih selektif dalam memilih destinasi wisata yang aman bagi anak-anak mereka. Selain itu, setiap objek wisata juga perlu menyediakan area bermain yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Asosiasi Pariwisata tambahnya berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha pariwisata agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama. Kami berharap semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat, dapat bekerja sama untuk mewujudkan pariwisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan,” terangnya.

Terlepas dari itu, pihaknya bersyukur karena semakin tinggi minat masyarakat dalam mengelola wisata. Hal ini salah satu bukti bahwa masyarakat sadar bahwa pergerakan ekonomi pada sektor pariwisata itu sangat menjanjikan.

BACA JUGA:  Truk Tabrak Pick Up Pengakut Ayam, Supir Terjepit, Butuh Tiga Jam Tim SAR Lakukan Evakuasi Korban

Terpisah Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispop) Polman Aco Musaddat saat dihubungi, Minggu 20 Oktober mengimbau kepada seluruh pengelola wisata supaya memperhatikan dengan baik parameter keselamatan wahana wisata. Parameter tersebut salah satunya dapat dilihat dari prosudur dan petunjuk kerja.

Disamping itu, kata Aco Musaddad, pengelola juga harus menyiapkan informasi dan imbauan baik verbal maupun tertulis mengenai pelaksanaan keselamatan. Seperti mekanisme menyelamatkan diri dari bencana alam atau kebakaran, peta lokasi titik kumpul aman, jalur evakuasi dan informasi tertulis mengenai nomor telepon darurat penting. Juga harus menyediakan peralatan pertolongan kedaruratan.

“Apalagi tempat wisata di Polman banyak berada di dekat sungai dan pinggir pantai. Sehingga dibutuhkan kedisiplinan bagi pengelola wisata untuk menjadikan tempat wisata menjadi ramah pengunjung,” ujar Aco Musaddad yang juga Kadis Kominfo SP Polman ini.

Ia juga menambahkan jajaran Dispop Polman menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya salah setuju pengunjung wisata di Alla-Alla Desa Kunyi, Jumat lalu.

BACA JUGA:  CJH Asal Polman Kloter 19 Wafat di Arab Saudi akibat Gangguan Pernapasan

“Kami menghimbau supaya para pengunjung yang membawa anak kecil supaya tetap mendampingi anaknya di tempat wisata. Demikian pula guru yang membawa anak didiknya supaya tetap dapat memantau anak muridnya. Dan kami akan lakukan monitoring dan evaluasi kepada seluruh pengelola wisata di Kabupaten Polman. Tentunya kami butuhkan kolaborasi pihak terkait mulai dari desa, OPD lintas sektor untuk memastikan tempat wisata aman bagi pengunjung,” tandasnya.

Sebelumnya, tiga pelajar asal Parepare Sulsel tenggelam di Sungai Kunyi, Jumat lalu. Peristiwa ini mengakibatkan seorang pelajar meninggal dunia. Para pelajar salah satu sekolah Islam terpadu Parepare ini sementara mengikuti kegiatan Pramuka Super Camp di Obyek Wisata Alla Alla Desa Kunyi.

Namun karena luput dari pengawasan sehingga salah seorang pelajar ini tenggelam di aliran Sungai Kunyi. Kemudian dua rekannya menolongnya tetapi justru salah satu siswa yang menolong terseret arus dan tenggelam hingga ditemuka warga tenggelam di dasar sungai. Nyawa salah satu pelajar asal Parepare ini tak bisa diselamatkan hingga dinyatakan meninggal walaupun sempat dibawa ke RSUD Hajjah Andi Depu Polewali. (mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!