MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Luas panen padi tahun 2024 di Sulbar diperkirakan mencapai 64,19 ribu hektar. Naik 5,58 ribu hektar atau 9,52 persen dibandingkan luas panen padi tahun 2023 sebesar 58,61 ribu hektar.
Hal sama juga tercatat pada peningkatan produksi padi di Sulbar. Tahun ini peningkatan produksi padi diperkirakan 323,03 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Naik 31,56 ribu ton GKG atau 10,83 persen dibandingkan produksi padi tahun lalu sebesar 291,46 ribu ton GKG.
Produksi beras untuk konsumsi juga diperkirakan sekira 185,52 ribu ton. Naik sebanyak 18,13 ribu ton atau 10,83 persen dibandingkan produksi beras tahun lalu sebesar 167,39 ribu ton.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Tina Wahyufitri mengatakan, berdasarkan hasil Survei KSA, Punak panen padi tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Yaitu terjadi pada April. Sedangkan tahun 2023 terjadi di bulan Maret.
“Namun puncak panen padi relatif lebih tinggi atau naik sekitar 4,63 ribu hektar atau 97,73 persen dibandingkan April 2023,” kata Tina, saat press rilis, di Kantor BPS Sulbar, Selasa 15 Oktober.
Sementara itu, realisasi panen padi sepanjang Januari-September 2024 sebesar 53,50 ribu hektar, atau mengalami peningkatan sekitar 3,90 ribu hektare atau 7,86 persen, dibandingkan Januari-September 2023 yang mencapai 49,60 ribu hektare.
Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2024 diperkirakan sekitar 10,69 ribu hektar. Dengan demikian, total luas panen padi tahun ini diperkirakan 64,19 ribu hektar,” jelasnya.
Tina menambahkan, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan setara dengan 156,96 ribu ton beras, atau mengalami peningkatan sebesar 14,41 ribu ton atau 10,11 persen, dibandingkan Januari-September 2023 yang sebesar 142,55 ribu ton.
“Sementara itu potensi produksi beras sepanjang Oktober-Desember 2024 ialah sebesar 28,56 ribu ton. Dengan demikian, total produksi beras pada 2024 diperkirakan sekitar 185,52 ribu ton, atau mengalami peningkatan sebesar 18,13 ribu ton atau 10,83 persen dibandingkan produksi beras pada 2023 yang sebesar 167,39 ribu ton,” tuturnya.