RADARSULBARNEWS

Kelas Cek Fakta Mafindo Sulbar, Ajak Pemilih Pemula Lawan Hoaks dalam Pilkada

FOTO BERSAMA. Peserta Masyarakat Anti Fitnah melakukan foto bersama setelah kegiatan. (Muh Mabrur/Radar Sulbar)

MAJENE, RADARSULBAR NEWS – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Sulawesi Barat terus menggelar kelas cek fakta jelang Pilkada Serentak 2024.

Kegiatan ini diikuti pelajar dan mahasiswa dengan pemateri dari Bawaslu dan Kejaksaan Negeri Majene yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Majene.

Koordinator Wilayah Sulbar Mafindo, Dedy Aswan mengatakan, kelas cek fakta kali ini meyasar pemilih pemula dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka diedukasi terkait pola penyebaran dan mengenali hoaks serta pencegahannya.

“Maksudnya, benar-benar penting untuk jangan sampai kita termakan hoaks karena kita bisa bermasalah secara hukum Ada hukum yang mengatur tentang hoaks tersebut,” kata Dedy Aswan.

BACA JUGA:  Pasangan Suami Istri Dilantik Jadi Anggota DPRD Majene, Bupati Berharap Pemkab-DPRD Tetap Sinergi

Dedy juga mengatakan, pemilih pemula ini diharapkan bisa mengenali dan mencegah hoaks dalam Pilkada Serentak 2024. Hal ini bisa dilakukan dengan literasi digital dan bijak bermedia sosial.

“Jadi tujuan utama kami adalah bagaimana mencegah hoaks di dalam pilkada ini sehingga munculah pemilih pemula yang cerdas dan kritis dalam menentukan pilihannya di Pilkada ini,” lanjut dosen Universitas Negeri Makassar ini.

Ketua Bawaslu Majene, Syofian Ali mengapresiasi kelas cek fakta Mafindo Sulbar dan berharap terus ditingkatkan. Ia mengatakan, literasi digital ini penting bagi pemilih pemula dan bisa terlibat aktif dalam pengawasan pemilihan partisipatif.

BACA JUGA:  Jaga Keselamatan Pengunjung, Satpolair Polresta Mamuju Rutin Gelar Patroli di Pantai Arteri

“Kita bisa melibatkan mereka (peserta) untuk pengawasan partisipatif setiap tahapan Pilkada. Kemudian bagaimana mereka tidak terpengaruh dengan isu-isu hoaks atau fitnah dalam Pilkada,” kata Syofian.

Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari Majene, M Zaki Mubarak mengatakan, literasi digital ini penting dilakukan agar pemilih pemula bijak bermedia sosial. Termasuk mengedukasi konsekuensi hukum bagi penyebar hoaks, pencemaran nama baik dan judi online serta lainnya di media sosial.

BACA JUGA:  Polman Ocean Fun Run 2024, Sensasi Berlari di Pantai Ba'Batoa

“Tidak ada sendi-sendi kehidupan kita ini yang tidak terkait dengan dunia siber. Sedangkan di dunia siber itu sudah dianggap sebagai dunia tempat umum. Jadi disitu sangat banyak aturan yang sudah menggariskan,” kata Zaki.

“Jadi penting ini kita sampaikan kepada pemilih pemula ini untuk lebih bijak dalam menggunakan sosial media karena disitu banyak diatur berkaitan dengan hoaks, kecemaran sama baik, dan lain sebagainya, termasuk judi online,” harapnya. (rur/mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!