“Terus ada juga santri yang pulang kampung, kebetulan di daerah tempatnya mondok sempat ada masalah yang sama (DBD). Tapi itu masih kita telusuri. Setahu saya ini baru pertama kali di daerah ini ada DBD,” paparnya.
Basri menuturkan, sebagian warga yang terjangkit DBD sudah dipulangkan setelah sempat menjalani perawatan. Mereka menjalani perawatan di puskesmas maupun rumah sakit.
“Ada yang masih dirawat pada fasilitas kesehatan di kecamatan Luyo, apalagi di Puskesmas Tutar semua ada warga saya. Ada juga di pustu, terakhir semalam masih ada sekira 10 pasien, ada juga yang dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Basri berharap dinas terkait memberikan suplemen penguat imun kepada seluruh warga. Dia juga meminta agar sarana dan prasarana di puskesmas pembantu (pustu) ditingkatkan.
“Harapan kami ini terutama fasilitas Pustu (ditingkatkan), karena sebagian warga saya arahkan ke Pustu kalau ada gejala sehingga bisa langsung dirawat jika memang bergejala,” pungkasnya. (**)