RADARSULBARNEWS

SDN 060 Pekkabata Bentuk Kombel “Sipakaraya”

KOMBEL. Kepala SDN 060 Pekkabata, Sitti Nurwana mensosialisasikan komunitas belajar kepada para guru dan tenaga kependidikan di sekolahnya.

POLEWALI, RADARSULBAR NEWS – SDN 060 Pekkabata terus berkomitmen pada peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan dengan membentuk Komunitas Belajar (Kombel) “Sipakaraya” bagi para guru. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pendidikan di era kurikulum merdeka.

Kepala SDN 060 Pekkabata, Sitti Nurwana mengatakan Kombel merupakan salah satu bentuk impelementasi kurikulum merdeka. Menurutnya Kombel sangat penting di sebuah sekolah karena komunitas belajar dalam sekolah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pendidik dan membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

“SDN 060 Pekkabata sebagai sekolah pelaksana komunitas belajar dalam sekolah “Ramah Guru” merupakan percontohan dari Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) dan Badan Guru Pengerak (BPG) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2023. Sekolah piloting kombel ramah guru terdiri dari 20 sekolah yang ada di Sulbar, mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA,” terang Sitti Nurwana saat dihubungi, Minggu 29 September.

BACA JUGA:  Pj Bupati Polman Ajak Pimpinan OPD dan ASN Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

Ia mengaku SDN 060 Pekkabata sebagai salah satu sekolah piloting yang telah meraih juara satu pada Gelar Karya Komunitas Belajar Ramah Guru Piloting BPMP dan BGP Provinsi Sulawesi Barat.

Menurutnya komunitas SDN 060 Pekkabata berupaya semaksimal mungkin untuk mengaktifkan komunitas belajar tersebut. Komunitas belajar ramah guru tambah Nurwana berpusat pada peserta didik di SDN 060 Pekkabata diberi nama Komunitas Belajar “Sipakaraya”. Ini merupakan akronim dari kata Sinergitas, Partisipatif, Kreatif, Ramah,dan Loyalitas.

BACA JUGA:  Rumah Warga di Desa Bulo Ludes Terbakar saat Ditinggal Pergi

Kata ini, lanjut Nurwana juga merupakan bahasa daerah yang berarti memuliakan sesama.

“Dimana kita menganggap orang lain setara tanpa ada kesenjangan. Saya sebagai kepala sekolah telah melakukan pengimbasan atau praktik baik mulai dari tingkat sekolah, KKG/KKKS, tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional,” tandas guru teladan nasional ini. (mkb)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!