MAJENE, RADARSULBAR NEWS — Sejumlah petani di Dusun Lena Desa Galung Lombok Kecamatan Tinambung Kabupaten Polman terancam gagal panen akibat kemarau panjang. Musim kemarau yang terjadi sejak sejak beberapa bulan terakhir tersebut berdampak pada keringnya pasokan air.
Puluhan hektare tanaman padi yang masih berumur sebulan ini terancam gagal panen akibat hujan yang tak kunjung turun, dan menyebabkan sebagian lahan sawah kekeringan. Bahkan areal persawahan sudah retak retak karena tak dialiri air pengairan.
Salah seorang petani Galung Lombok, Adi mengatakan, sudah tiga bulan ini tidak pernah turun hujan. Sehingga banyak sawah yang sudah mengalami kekeringan yang cukup parah.
“Sudah tiga bulan tidak turun hujan, jadi sawah kami sekarang sudah kering dan tanaman padi kami terancam mati,” ujar Adi, Rabu 11 September.
Petani lainnya Udin mengaku pasrah bila musim tanam ini gagal panen. “Tidak ada yang bisa kita lakukan, karena tidak ada air di saluran pengairan. Kami hanya bisa berdoa semoga hujan secepatnya bisa turun,” harapanya.
Ia menuturkan, hujan biasa yang turun sesekali tetapi tidak deras. Sehingga tidak berdampak pada tanah yang sudah kering.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Polman, Andi Afandi Rahman saat dihubungi via telepon, Rabu malam mengakui ada sekira 20-an hektare sawah di Galung Lombok memang mengalami kekeringan. Kondisi sawah tersebut kategori tadah hujan. Dinas Pertanian dan Pangan sudah melakukan upaya penyelamatan dengan menurunkan armada Damkar menyuplai air tetapi tak semua bisa dialiri air. Selain itu telah menurunkan bantuan mesin ponpa air hanya saja kendalanya sumber airnya yang kurang sehingga hanya sebagaian sawah yang terjangkau.
Jadi upaya yang telah dilakukan kata Andi Afandi mensulplai kebutuhan air dengan kerjasama UPTD Damkar untuk mengairi sawah yang terdampak kekeringan di Galung Lombok. Meskipun kata dia hasilnya belum bisa optimal, termasuk memfasilitasi ketersediaan mesin pompa air kerjasama Dinas Pertanian dan Pangan Polman dengan Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulbar serta dukungan BPP Tinambung.
“Kondisi sawah di Galung Lombok kategori tadah hujan. Alhamdulillah setelah turun hujan beberapa hari ini sebagai areal sawah sudah dialiri air. Kami berharap tanaman padi di Galung Lombok bisa diselamatkan setelah turunya hujan dan adanya bantuan pompanisasi,” singkat Andi Afandi Rahman. (rur/mkb)