POLEWALI, RADARSULBAR NEWS — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk membangun biosafety laboratorium level-2 (BSL-2) untuk penanganan virus. Pemerintah pusat mengucurkan anggaran Rp 3 miliar lebih untuk membangun fasilitas BSL-2 ini.
Bangunan dan fasilitas BSL-2 ini merupakan laboratorium standar penanganan virus pertama yang ada di Sulawesi Barat. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan BSL-2 Dinas Kesehatan (Dinkes) Polman, Muh Syukri mengungkapkan laboratorium ini akan menangani pemeriksaan virus seperti covid dan monkey fox dan lainnya.
“Pemeriksaan virus di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) nantinya setelah bangunannya jadi. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh di BSL-2 ini yang memiliki standar dari Kemenkes RI,” jelas Muh Sukri saat dikonfirmasi di kantor Dinkes Polman, Senin 2 September.
Lanjutnya, bangunan ini akan menggunakan bahan-bahan khusus dalam pembangunannya. Karena bangunan ini kedap udara bahkan suara sekalipun tidak dapat menembus ruangannya nanti.
Kemudian, apabila ada yang dicurigai suspek nantinya akan melalui tahapan sterilisasi sebelum memasuki ruangan tersebut. Yakni mandi dan menggunakan pakaian khusus baru kemudian dilakukan pengambilan sampel darah dan pintu masuk dan keluar juga berbeda.
“Bangunan ini sama dengan anti radiasi karena semut pun tidak bisa menembus bangunan ini,” jelas Sukri.
Bangunan BSL-2 ini pertama di Sulbar. Laboratorium BSL-2 hanya ada di kota besar seperti Makassar dan Jakarta. Anggaran bangunan ini untuk konsultan, fisik dan pengadaan barang mencapai Rp 3 miliar lebih. Untuk bangunan fisik anggarannya Rp. 500 juta tetapi yang berkontrak Rp. 483 juta. Kemudian Rp. 2,5 miliar khusus untuk ruangan tempat pemeriksaan nantinya. (arf/mkb)