SOSIALISASI. Sekda Polman Bebas Manggazali menyampaikan sambutan saat membuka sosialisasi rencana rehabilitasi TPA Paku menjadi industri pengolahan sampah di Kantor Kecamatan Binuang, Selasa 28 Mei 2024.
POLEWALI, RADARSULBAR NEWS — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar berusaha terus mengatasi permasalah sampah di daerah ini. Termasuk akan melakukan rehabilitasi
tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Paku Binuang, menjadi industri pengelolaan sampah.
Bahkan Pemkab Polman akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar lebih untuk rehabilitasi TPA ini. Hal ini tergambar dalam kegiatan sosialisasi rencana rehabilitasi TPA Paku Binuang, menjadi industri pengelolaan sampah di Kantor Camat Binuang, Selasa 28 Mei.
Rencana rehabilitasi TPA Paku Binuang ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani persoalan sampah di daerah ini yang hampir dua tahun terkatung-katung.
Sosialisasi ini dihadiri sejumlah stakeholder dan unsur forkopimda, kepala desa, serta tokoh masyarakat Desa Paku Kecamatan Binuang.
Kegiatan sosialisasi ini dibuka Sekda Polman Bebas Manggazali didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Moh Jumadil Tappawali dan Camat Binuang Andi Saggaf Rahim. Bebas Manggazali mengatakan lewat metode ini akan menjadi TPA Paku Binuang sebagai tempat industri pengelolaan sampah bernilai ekonomis.
“Yang jelas jika dikelola dengan baik tidak ada lagi tumpukan sampah dimana. Dari segi ekonomi mampu menghasilkan pendapatan,” ucapnya.
Bebas menyampaikan melalui metode pengelola sampah yang baik dan serius, akan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar. Bahkan bisa menjadi tempat pengelolaan percontohan di Sulawesi Barat.
“Karena sebenarnya hasil kajian lingkungan hidup masih mampu mengelola sampah . Hanya saja selama ini angkutan sampah bekerja satu hari tapi rusak sepuluh hari. Jadi sampah menumpuk,” kata Bebas.
Kemudian penanganan limbah Lindi selama ini kurang maksimal, sehingga dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat.
“Limbah lindi sampah bocor bocor dimana mana sehingga dampaknya dirasakan oleh masyarakat,” lanjut Bebas.
Lanjut Bebas penerapan program TPSP harus ada dukungan dari semua pihak. Dengan keterlibatan semua unsur, makan persoalan sampah segera teratasi.
“Tidak bisa menyelesaikan sampah sendiri sendiri. Semua stakeholder, kepala dinas, kepala desa, hingga masyarakat harus terlibat,” kata Bebas Manggazali di Kantor Camat Binuang.
Di hadapan peserta sosialisasi yang hadir, Bebas memberikan contoh cara penanganan sampah yang baik. Pemilaan sampah harus mulai dari hulu sebagai solusi efektif guna mengurangi volume sampah menuju TPA secara signifikan.
“Jadi mulai dari rumah kita pilah baru diangkut. Kalau bisa jangan di mobil. Lalu kalau diangkut harus ditutupi terpal supaya tidak berserakan,” paparnya.
Sebagai bukti keseriusan, Sekda mengaku pemerintah kabupaten sudah menyiapkan anggaran Rp 2 miliar untuk menerapkan program TPSP tersebut.
Sementara Kepala Dinas PU Polewali Mandar, Husain Ismail mengatakan pemerintah kabupaten telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar. Uang senilai itu akan digunakan untuk mensukseskan program TPSP. Salah satunya adalah rehabilitasi kolam Lindi.
Dia berharap rencana ini harus ada keseriusan dan dukungan semua pihak. “Jangan sampai kita memberikan perhatian, pemerintah daerah fokus memberikan anggaran, tapi tidak dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Sementara Kepala DLHK Polman Moh Jumadil Tappawali mengatakan nantinya setelah TPA direhabilitasi menjadi tempat pengolahan sampah bernilai ekonomis bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Nantinya ada upaya pengolahan sampah bernilai ekonomis sehingga tidak semua dibuang ke TPA.
“Saya berharap dukungan masyarakat serta pemerintah setempat untuk merelisasikan rencana ini sehingga kedepan permasalahan sampah di Polman dapat teratasi,” tandasnya. (mkb)