RADARSULBARNEWS

Pemkab Mamuju Adakan Pasar Murah, Target Sepuluh Kecamatan

ANTRE. Sejumlah warga sedang antre untuk membeli bahan pokok di pasar murah, di Tribun Lapangam Ahmad Kirang, Rabu 6 Maret 2024. (Rezki Amaliah/Radar Sulbar)

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Pasar murah yang diselenggarakan Pemkab Mamuju diserbu warga. Sejak pukul 06.30 Wita warga berkumpul di Lapangan Ahmad Kirang untuk membeli kebutuhan pokok di pasar murah.

Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi mengatakan selain membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan, pasar murah digelar untuk mengendalikan laju inflasi dan menjaga stabilisasi harga bahan pokok.

“Rencananya nanti di bulan ramadan, pasar murah akan dilaksanakan di sepuluh kecamatan bersamaan dengan safari ramadan, dan untuk Mamuju rencananya ini akan menjadi agenda rutin dua kali dalam sepekan,” kata Sutinah saat ditemui di lokasi pasar murah, Rabu 6 Maret.

BACA JUGA:  Jupri Mahmud Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Masyarakat Diminta Perkuat Semangat Nasionalisme

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Mamuju Lukman Sanusi menyampaikan, antusias masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok di pasar murah sangat tinggi. Ia mengungkapkan, dari tiga ton beras SPHP dan dua ton beras premium, habis hanya dalam waktu satu jam.

“Stoknya memang terbatas, ini juga tidak menggunakan anggaran daerah, pasar murah kali ini di subsidi oleh dana pribadi Bupati Mamuju,” ungkap Lukman.

BACA JUGA:  Paslon Dirga-Iskandar Nomor 4, Kenakan Jas, Peci Hitam dan Dasi Biru di Surat Suara

Ia menyebutkan, harga bahan pokok yang di pasarkan di pasar murah lebih murah dibanding harga di pasaran. Ia mengaku juga menggandeng beberapa mitra dalam kegiatan tersebut.

“Kami juga gandeng pelaku UMKM untuk menjajakan dagangannya, kemudian kami mengambil bahan pokok seperti bawang merah, cabai, bawang putih, itu dari pedagang di pasar, kemudian kami berika subsidi,” jelasnya.

BACA JUGA:  Bawaslu Tangani Kasus Warga Polewali Ketahuan Coblos Dua Kali

Salah seorang warga Kelurahan Binanga Dahlia mengaku terbantu dengan adanya pasar murah. Hanya saja ia meminta agar pemerintah bisa menambah stok beras, karena ia mengaku tidak kebagian beras saat tiba di pasar murah.

“Awalnya saya mau beli beras, tapi cepat sekali habis, saya tiba pukul 08.00 , ternyata sudah habis, tapi alhamdulillah masih bisa beli gula pasir dan minyak goreng, harganya lebih murah daripada di pasar,” tutup Dahlia. (*)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!