RADARSULBARNEWS

Ada’ Tuho Tomakaka, Idris Semat Gelar Kehormatan Adat Ulumanda

KEHORMATAN. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris bersama sang istri, Prof Kartini Hanafi Idri foto bersama. (ist)

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris bakal mendapat gelar kehormatan adat dan akan dikukuhkan sebagai Ada’ Tuho Tomakaka Ulumanda, pada Sabtu 2 Maret 2024.

Idris yang tak lain merupakan putra asli Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, bakal dikukuhkan sebagai lanjutan kegiatan pelantikan Tomakaka Ulumanda yang digelar pada 7 November 2023 lalu.

Ketua Forum Studi Pengembangan Ada’ Tuho Ulumanda, Basri Ibrahim mengatakan, kegiatan pengukuhan yang bakal digelar Sabtu merupakan kegiatan lanjutan yang sebelumnya digelar pada 7 November 2023 lalu.

BACA JUGA:  PT Sulbar Kabulkan Banding JPU, Kades Sugiwaras Dipidana Tiga Bulan Penjara

“Selanjutnya adalah pengukuhan Ada’ Tuho Tomakaka Ulumanda yang rencananya ditandai dengan pemasangan lambang Ada’ Tuho Ulumanda dan pemasangan selempang sebagai tanda kebesaran,” kata Basri, kepada Radar Sulbar, Kamis 29 Februari.

Kegiatan tersebut, kata dia, bakal berlangsung selama tiga hari sebagai syarat prosesi Ma’baruga. Dimulai pada 29 Februari hingga 2 Maret sebagai acara inti.

BACA JUGA:  Sentra Gakkumdu Polman Telusuri Dugaan Politik Uang 

“Rangkaian kegiatannya adalah malam Jumat (malam tadi) pembukaan Ma’baruga di tandai dengan pembacaan barazanji. Besoknya (Jumat 1 Maret, red) kegiatan rembuk budaya dan lusa (Sabtu 2 Maret, red) acara puncak,” jelasnya.

Rencananya, kata Basri, Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh bakal hadir langsung bersama unsur kerajaan Pitu Ulunna Salu, Pitu babana Binanga dan Karua’a Tipariti’na Uhai. Serta seluruh desa di Kecamatan Ulumanda, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

BACA JUGA:  Webinar Internasional Kesusastraan, Angkat Tema Sastra dan Generasi Muda Saat Ini

Panitia, Irfan Ulman menuturkan, pengukuhan dilakukan untuk menyatukan antara tugas dan fungsi Tomakaka sebagai informal leader untuk menjalankan adat kebiasaan.

“Selain itu juga bagaimana melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan adat istiadat Ada’ Tuho sebagai warisan budaya,” ujarnya.

Pada acara tersebut, lanjut dia, juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan kebudayaan yang terangkum dalam Ada’ Tuho Festival. (ajs/sol)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!