MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mengevaluasi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal protein tinggi yang dilaksanakan selama tiga bulan di 2023.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Mamuju Dewi Sundari mengatakan, dari hasil pemberian PMT selama 90 hari, 538 balita yang sebelumnya mengalami gizi kurang sudah mengalami naik berat badan, 292 balita diantaranya sembuh dari gizi kurang, dan 222 ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) telah mengalami penambahan berat badan sesuai standar.
“Jumlah Balita gizi kurang yang sudah kami intervensi itu totalnya ada 779 Balita, dan ibu hamil KEK sebanyak 396 orang, jika dilihat dari data, ada 70 persen yang gizinya mulai membaik,” kata Dewi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 22 Februari.
Menurut Dewi, program PMT protein tinggi akan kembali dilaksanakan di 2024 di wilayah 23 Puskesmas yang ada di Mamuju. Menurutnya program tersebut cukup efektif untuk mencegah stunting di masyarakat, karena fokus pada pemenuhan gizi Balita dan ibu hamil KEK.
“Di 2023 capaian keberhasilannya mencapai 70 persen, itu hanya diselenggarakan selama tiga bulan, tahun ini rencana sasarannya akan lebih banyak dari tahun sebelumnya,” jelas Dewi.
Dewi mengungkapkan, mekanisme program PMT di 2024 masih sama dengan 2023, yakni dalam sepekan, sasaran program nantinya akan diberikan makanan kudapan selama enam hari dan makanan lengkap selama satu hari.
“Program ini juga masih akan dilaksanakan oleh masing-masing Puskesmas, hanya saja tahun ini pelaksanaannya akan lebih cepat, karena di 2023 itu dilaksanakan akhir tahun, semoga tahun ini bisa lebih maksimal,” tutup Dewi. (*)
