RADARSULBARNEWS
KOLOM  

Durian Melimpah, Petani Untung?

SEKARANG ini Sulawesi Barat dilanda musim durian, buah ini sangat mudah didapati di setiap daerah Sulawesi barat, khususnya di jalan – jalan provinsi mulai dari polewali Mandar sampai Mamuju Utara. Musim durian seperti sekarang ini akan banyak bermunculan pedagang – pedagang durian yang menjajankan buah ini di pinggir jalan.

Oleh: BULKIS (Dosen FST Universitas Terbuka Majene)

Hal ini juga dimanfaatkan oleh Masyarakat untuk menjadi ajang rekreasi, banyak warga yang yang mengajak keluarga untuk makan durian dipinggir jalan maupun tempat – tempat rekreasi yang menyediakan buah durian. Pada saat kita ingin menikmati durian selain kelezatan rasanya, panen raya durian ini menawarkan beragam jenis durian yang dapat dipilih oleh para penggemar buah ini. Salah satu jenis yang paling dicari adalah durian mentega, dengan warna kuning keemasan, cita rasa manis khas, dan daging yang legit sedikit berserat.

Melimpahnya stok durian membuat harganya menjadi sangat terjangkau, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 20.000 per buah untuk jenis durian lokal, tergantung ukuran buah durian. Penting untuk dicatat bahwa harga durian saat panen raya ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan hari biasanya. Petani durian yang berada di lokasi ini telah mengalami penurunan harga, memberikan kesempatan bagi para pembeli untuk menikmati durian dengan harga yang lebih ramah di kantong. Dengan suasana panen raya durian yang berlangsung, para pencinta durian dapat menikmati buah ini dalam berbagai pilihan jenis, cita rasa, dan harga yang ramah di dompet.

BACA JUGA:  Telusur Jejak Islam di Afsel, Peneliti Negeri Rempah Foundation Berkunjung ke Cape Town

Durian yang melimpah bisa menjadi hal yang membuat para petani dilema karena akan memiliki poternsi menyebabkan harga durian menjadi anjlok. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga durian anjlok antara lain: 1. pasokan durian melimpah melebihi permintaan pasar, hal ini dapat menyebabkan penurunan harga karena persaingan di pasar yang sengit. 2. Musim Panen Serentak hal ini dapat menyebabkan penumpukan pasokan di pasar lokal, yang kemudian dapat mengakibatkan penurunan harga. 3. Perubahan Selera Konsumen Jika selera konsumen terhadap durian berubah atau terjadi penurunan minat masyarakat terhadap buah ini, permintaan dapat menurun, yang kemudian berdampak pada harga. 4. Masalah Transportasi dan Distribusi Jika terjadi masalah dalam sistem transportasi atau distribusi yang mengakibatkan durian tidak dapat segera sampai ke konsumen, hal ini dapat menyebabkan penumpukan stok dan penurunan harga dan bauh durian berpotensi rusak sebelum tiba ditangan konsumen.

BACA JUGA:  Telusur Jejak Islam di Afsel, Peneliti Negeri Rempah Foundation Berkunjung ke Cape Town

Untuk mengatasi masalah ini, para petani dapat mencari strategi diversifikasi atau kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam rantai pasok untuk mencari solusi bersama. Selain itu, penting juga bagi mereka untuk memahami tren pasar.

Durian yang melimpah harusnya para petani memiliki kemampuan untuk mengolah dengan baik sehingga harga tidak jatuh dan bisa meningkatkan nilai tambah produk. Sebaiknya instansi yang terkait memberikan pelatihan membuat produk olahan dari buah durian seperti dodol durian, selai durian, keripik durian, es krim durian, atau makanan ringan lainnya. Produk – produk seperti ini memiliki nilai ekonimi yang tinggi, umur simpan yang lebih lama dan dapat menarik pasar yang lebih luas. Para petani juga bisa menjalin Kemitraan dengan Industri Makanan dan Minuman, Kerjasama dengan industri makanan dan minuman untuk menciptakan produk durian yang inovatif dan diminati oleh konsumen. Dengan mengadopsi strategi-strategi ini, petani durian dapat meningkatkan nilai tambah produk mereka, menciptakan keberlanjutan dalam bisnis, dan mengurangi risiko penurunan harga yang signifikan akibat kelebihan pasokan. (*)

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!