JAKARTA, RADARSULBAR NEWS – Kehadiran Presiden Joko Widodo di Jawa Tengah saat calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo juga berada di sana dipandang bukan suatu masalah.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa keduanya terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader berlambang kepala banteng.
“Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1).
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini menuturkan, hal inilah yang tak bisa diikuti oleh capres lain. Kebisaan blusukan itu kini dilakukan Ganjar.
“Karena yang memang bisa blusukan adalah Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Pak Prabowo kan tidak bisa blusukan,” ungkap Hasto.
Politikus asal Jogjakarta ini pun menegaskan, hal itu semakin membuat rakyat tahu bahwa pemimpin nasional yang bergerak cepat dan blusukan adalah sosok Ganjar dan Jokowi.
Menurutnya, blusukan itu tak mudah diikuti dengan asal turun ke bawah.
“Jadi akhirnya rakyat bisa melihat bagi republik ini, pemimpin nasional yang bergerak cepat yang bisa blusukan itu Pak Jokowi dan Pak Ganjar, Pak Ganjar dan Pak Jokowi dan blusukan itu tidak bisa diwakilkan,” tegas Hasto.
Tak hanya blusukan, lanjut Hasto, Ganjar juga terbiasa menginap di rumah warga untuk mendengar keresahan-keresahan publik.
“Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,” pungkasnya. (jpg)