Dengan tagline “SPARK A NEW ERA”, fitur seperti TFT full-colour instrumentation with smartphone connectivity dapat memungkinkan pengendara merasa lebih nyaman untuk terhubung dengan smartphone mereka. Sementara box penyimpanan pada tangki depan motor dapat memberikan kenyamanan bagi pengendara untuk menampung barang-barang kecil kebutuhan selama berkendara, seperti sarung tangan atau perlengkapan saat musim hujan tiba.
“Sebagai pabrikan motor Jepang pertama di Indonesia yang memperkenalkan motor listrik dengan genre sport memberikan idola dan harapan baru bagi Kawasaki Lovers tentunya penggemar sportbike tetapi mencari motor ramah lingkungan bisa memilih Ninja e-1. Apabila Kawasaki Lovers gemar motor tipe supernaked dan berkelas, bisa memilih tipe Z e-1,” terang Michael C. Tanadhi, selaku Head Sales & Promotion PT. KMI di Jakarta, Jumat (17/11).
Detail lainnya, kendaraan listrik jalan raya pertama Kawasaki ditenagai oleh motor listrik compact brushless yang menawarkan akselerasi off-the-line yang kuat dan respons low-end. Tingkat tenaga yang dapat dipilih pengendara berkontribusi pada kepercayaan diri pengendara.
Sementara fitur EV unik seperti e-boost dan WALK Mode menambah pengalaman yang menyenangkan. Motor listrik yang ramah pengendara juga bersih dan senyap. Dari segi mesin, motor listrik Kawasaki ini hadir dengan power berkekuatan 5,0 kW (maks 9,0 kW), motor yang disebut bersih dan senyap menghasilkan respons cepat dan tenaga low-end yang kuat, memfasilitasi pengendalian dan berkontribusi pada akselerasi cepat dari posisi berhenti.
Ditenagai motor listrik, Ninja e-1 dan Z e-1 tidak menimbulkan emisi saat dioperasikan. Motornya tidak menghasilkan panas sebanyak mesin bertenaga bensin. Pengoperasian yang senyap dan elektrik semakin berkontribusi.
Selain pengoperasian normal (ROAD), pengendara juga dapat memilih pengoperasian kecepatan yang terbatas (ECO). Kecepatan tertinggi dalam Mode ROAD adalah 88 km/jam (Ninja e-1) dan 85 km/jam (Z e-1), sedangkan kecepatan tertinggi dalam Mode ECO dibatasi hingga 64 km/jam (Ninja e-1) dan 62 km/jam (Z e-1).
Dengan e-boost, pengendara dapat mengakses peningkatan tenaga selama kurang lebih 15 detik. Saat diaktifkan, akselerasi menjadi lebih kuat dan kecepatan tertinggi ditingkatkan: 64 km/jam >> 75 km/jam (ECO), 88 km/jam >> 105 km/jam (ROAD) untuk Ninja e-1. Sedangkan untuk Z e-1 adalah 62 km/jam >> 72 km/jam (ECO), 85 km/jam >> 101 km/jam (ROAD).
Untuk kemudahan penggunaan, dua baterai lithium-ion pada motor ini dapat dilepas dan digunakan. Setiap baterai berbobot 11,5 kg, sehingga berkontribusi terhadap portabilitas. Baterai terletak di bawah box penyimpanan, dipasang secara paralel. Pengisian daya baterai rata-rata 3,7 – 4 jam untuk full charge dan 1,6 – 2 jam untuk pengisian daya kurang lebih 20-85 persen.
Ada tiga opsi pilihan pengisian daya, diantaranya charging secara langsung tanpa charging dock (baterai dilepas), charging dengan charging dock (baterai dilepas) dan charging dengan baterai terpasang di tempatnya (offboard charge).
Kemudian, berkat sistem regeneratif, saat pengendara melepaskan throttle, energi perlambatan didaur ulang kembali ke baterai. Hal ini berkontribusi pada jangkauan jelajah yang lebih panjang. (jpg)