“Kalau ini berkepanjangan, bisa saja ada pengurangan karyawan, dan saat ini di Mamuju kami ada 20 orang karyawan yang semuanya penduduk lokal Sulbar,” sebut Mahmud.
Hal lain yang akan terdampak, kata Mahmud, para pedagang di pasar. Ia mengungkapkan seluruh bahan baku yang diolah dibeli dari pasar tradisional yang ada di Mamuju.
“Korelasinya sebenarnya banyak jika mau bicara dampak jangka panjangnya, intinya kami tetap mengikuti aturan pusat dan pemerintah,”ujar Mahmud.
Ia juga menerangkan, pemilik KFC Indonesia adalah Ricardo Galael yang merupakan seorang muslim. Ia juga mengungkapkan, bahwa KFC Indonesia juga seringkali melakukan kegiatan sosial keagamaan.
“Tapi lagi-lagi, aksi boikot ini kami kembalikan ke pribadi masing-masing, karena ini urusan personal,” ungkap Mahmud.
Sementara salah satu juru parkir di KFC Mamuju Ahmad mengungkapkan, sejak beberapa hari yang lalu, jumlah kendaraan yang datang ke KFC Cabang Mamuju berkurang sampai 70 persen. Hal tersebut juga berdampak pada pendapatannya sebagai juru parkir.
“Biasanya sehari ada 100 kendaraan, ini sudah dari pagi sampai siang baru sekira 20 kendaraan, memang akhir-akhir ini sepi,” singkatnya. (*)