RADARSULBAR NEWS – Generasi Z disebut-sebut sebagai generasi yang paling rentan terkena krisis kesehatan mental pada era sekarang. Pernyataan ini mencuat bukan tanpa sebab dan alasan.
Tara de Thouars, seorang psikolog klinis, mengungkapkan, Generasi Z mendapatkan terlalu banyak tekanan dari diri mereka sendiri dan dari orang lain di sekitar mereka.
“Selain itu, Generasi Z juga sangat erat kaitannya dengan paparan teknologi,” ujarnya.
Kemajuan teknologi saat ini, sebenarnya membuat Generasi Z dapat dengan mudah termotivasi untuk sukses seperti orang lain. Namun ternyata, selain hal positif itu, banyak Generasi Z yang terkena masalah mental karena merasa tidak bisa sesukses orang lain di sekitarnya.
Sementara itu, Tim Promkes RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, mengatakan bahwa gangguan mental atau jiwa dapat meliputi gangguan emosi, pola pikir, perilaku, pengaturan suasana hati, gangguan depresi, dan gangguan mental atau kejiwaan lainnya.
Salah satu jenis gangguan mental yang tak pernah absen dibicarakan dan dianggap sering menimpa generasi Z adalah penyakit bipolar disorder.
Menurut Kemenkes RI, gangguan bipolar merupakan kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresi (sangat terpuruk), atau pun sebaliknya.
Gangguan bipolar adalah penyakit kronis dan akan menimbulkan dampak serius jika dibiarkan. Suasana hati penderita dapat dengan cepat berubah dari yang sangat tinggi hingga sangat rendah.
Penyebab gangguan bipolar
Penyebab gangguan bipolar masih belum diketahui secara pasti selayaknya penyakit kebanyakan. Namun, terdapat dugaan bahwa penyakit ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmiter, senyawa alami yang mengontrol fungsi otak.