MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Sebanyak 1.902 hektare persawahan di Mamuju, mengalami kekeringan akibat dampak fenomena El Nino.
Kemarau panjang ini membuat petani kesulitan mendapatkan air untuk mengairi lahan sawah.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Tahanan Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Mamuju Mahyuddin mengatakan, 1.902 hektare lahan tersebut tersebar di enam kecamatan.
Akibat kemarau panjang, petani mengalami gagal tanam dan berdampak pada penurunan produktivitas.
“Dampak kemarau membuat sejumlah irigasi kering, dan petani kesulitan mengairi sawahnya,” kata Mahyuddin, Selasa (31/10).
Ia menyebutkan, data lahan pertanian yang terdampak El Nino yakni, Kecamatan Kalukku seluas 67 hektare, Tapalang Barat 45 hektare, Tapalang Induk 34 hektare, Papalang 873 hektare, Tommo 90 hektare, dan Kecamatan Sampaga 239 hektare.
“Kami berharap kemarau segera berlalu, dan kami perkirakan akhir tahun ini para petani bisa kembali turun ke sawah untuk menanam,” sebutnya.