Padahal, lanjutnya, mestinya tanaman diberi air sesuai kebutuhan. Bukan sesuai keinginan. Begitu pun pupuk dan perlakuan lain saat panen dan pasca panen.
“Dengan teknologi berupa aplikasi smart farming, pemberian air, pupuk dan lainnya disesuaikan kebutuhan pertumbuhan tanaman,” ungkapnya.
Ditambahkan sekarang
kadang tanah atau tanaman sudah jenuh tapi masih diberi air atau pupuk karena menuruti keinginan.
Pemanfaatan teknologi dalam transformasi pertanian moderna adalah keniscayaan.
“Pertanian tradisional ke pertanian modern akan menjawab semuanya. Ini juga memotivasi generasi muda milenial, kenapa, karena menggunakan pertanian modern,” kata Amran yang juga Ketua Umum IKA Unhas.
Usai kuliah, seorang mahasiswi menyatakan kekaguman pada materi maupun Menteri Pertanian.
Ia tampak bergegas untuk foto bersama dengan owner PR. Tiran.
Kuliah di AAS Building yang berakhir sekira pukul 08.10 ditandai dengan foto-foto dan selfie. (**)