Dalam kerja sama itu, Isuzu menyiapkan platform truk. Sedangkan Honda, menyumbang sistem fuel cell-nya sebagai bahan bakar untuk menggerakan powertrain.
Isuzu dan Honda sepakat bahwa teknologi fuel cell berbahan bakar hidrogen, sanggup memberikan emisi karbon hingga titik nol (zero emission). Sehingga ideal untuk truk Isuzu yang dirancang tangguh dalam memboyong beban berat dengan jarak tempuh yang jauh, serta jam operasional panjang. Saat tangki bahan bakar penuh, truk bisa jalan hingga 800 km.
Isuzu menyebut truk Giga Fuel Cell yang ramah lingkungan masih dalam tahap pengujian di jalanan umum. Ditargetkan mulai bisa masuk ke pasar pada 2027 mendatang.
Selain ramah lingkungan, truk Isuzu Giga Fuel Cell juga sanggup meminimalkan kebisingan dan getaran. Sehingga dipercaya mampu mempercepat langkah menuju netralitas karbon.
“Kami percaya bahwa sel bahan bakar dengan nol emisi CO2 akan menjadi solusi efektif dalam mengatasi tantangan (lingkungan) ini,” imbuhnya. (jpg)