RADARSULBARNEWS

Produksi Kakao Terus Menurun, Disbun Sulbar Susun Strategi

Petani sedang menjemur kakao untuk dikeringkan. (Amri Makaruba/Radar Sulbar)

MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Luas areal perkebunan kakao di Sulbar terbesar ke empat secara nasional dengan luas kurang dari 150 hektar. Meski terus menunjukkan trend penurunan luasan sejak 2013.

Semakin menyempitnya luas area perkebunan Kakao tentu berdampak pada menurunnya produktivitas Kakao. Dari 83 ribu ton di tahun 2013 menjadi 69 ribu ton di tahun 2022. Bahkan di tahun 2017 produksi Kakao hanya mencapai 55 ribu ton.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Sulbar, Syamsul Ma’rif mengatakan, pihaknya menargetkan adanya peningkatan produksi komoditas Kakao di Sulbar. Melalui Gerakan Sulbar Kembali ke Tanaman Kakao, Kopi dan Kelapa.

BACA JUGA:  Kasus Pencurian 30 AC Apartemen Dokter, Komisi IV Minta RSUD Hajjah Andi Depu Dievaluasi

“Dengan menyasar keunggulan kompetitif, membranding Sulbar sebagai daerah penghasil Kakao dan meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Syamsul, Minggu (22/10).

Komoditi unggulan yang menjadi prioritas Disbun Sulbar di antaranya Kakao, Kopi, Kelapa dan Kelapa Sawit.

Produksi empat komoditas ini ditargetkan meningkat dalam setiap tahun.

Ia menambahkan, peningkatan produksi Kakao juga bisa dilakukan dengan melakukan rehabilitasi tanaman tua, intensifikasi tanaman produktif dan menambah luas areal tanam.

BACA JUGA:  Penyelidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Nelayan, Kejari Majene Segera Tetapkan Tersangka

“Untuk mendapatkan kualitas dari produksi dibutuhkan penerapan GAP dan pengelolaan pasca tanam,” bebernya.

Sebelumnya Pemprov Sulbar bertekad memperluas areal tanaman kakao hingga 150 hektar guna meningkatkan produksi kakao di tahun 2023.

Konten Promosi
error: Konten dilindungi!!