“Apalagi Polman memiliki histori perna terjadi bencana gempabumi dan tsunami pada tanggal 11April 1967. Kejadian tersebut menelan korban sebanyak 58 orang. Nah melihat hal tersebut BPBD melakukan upaya giat simulasi di berbagai tingkatan. Mulai tingkat pelajar, kantor RSUD, kantor BPJS Kesehatan termasuk di sekitar titik bencana gempa bumi dan tsunami tahun 1967 di Desa Tangnga-tangnga, Tinambung,” terang Andi Afandi.
Dalam lomba ini hanya 10 pemenang dari seluruh Indonesia dimana sembilan pemenang dari BPBD Provinsi maupun kabupaten serta satu dari lembaga.
Terpisah penanggungjawab pelaksanaan Simulasi Gempabumi dan Tsunami BPBD Polman A Mandawari menambahkan kegiatan simulasi atau gladi kebencanaan dalam hal ini gempa bumi dan tsunami dilaksanakan dalam rangka menyambut atau memeriahkan bulan PRB dibuatkan videonya kemudian diikutkan lomba.
Tujuan simulasi ini untuk mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dan sarana yang disiapkan untuk mengurangi dampak jika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami.
“Saat simulasi kami libatkan sekira 150 peserta dari berbagai unsur diantaranya masyarakat, TNI-Polri, PMI, Tagana, Puskesmas, Karang Taruna, Pelajar dan pemerintah desa serta kecamatan. Sehingga masyarakat lebih terbiasa untuk melakukan evakuasi mandiri ketika gempabumi dan tsunami benar-benar terjadi,” tandasnya.